Prodi PPKn UAD Adakan Latihan Kepemimpinan Komunitas Studi Mahasiswa
Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan latihan kepemimpinan komunitas studi mahasiswa pada Rabu, 11 Januari 2022. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PPKn UAD.
Hadir sebagai narasumber Dr. Doddy Hartanto, M.Pd. yang merupakan Ketua Prodi (Kaprodi) S-2 Bimbingan Konseling UAD dan H. Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. selaku dosen Pendidikan Bahasa Inggris UAD sekaligus Kepala Bidang Perkaderan Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD.
Dikdik Baehaqi Arif, S.Pd., M.Pd., Kaprodi PPKn UAD dalam sambutannya menyampaikan, “Kami memilih latihan kepemimpinan komunitas studi ini digabung seluruh anggota komunitas studi mahasiswa tujuannya adalah dalam rangka pembinaan. Selain itu untuk membangun semangat baru tentang cara mengelola komunitas studi mahasiswa.”
Sementara, Doddy menyampaikan mengenai cara membangun jiwa kepemimpinan mahasiswa. Keahlian di industri masa depan yang harus dimiliki oleh mahasiswa yaitu complex problem solving yang berkaitan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah asing dan belum diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Social skill, kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan, hingga emotional intelligence. Kemudian, process skill yakni kemampuan terdiri atas active listening, logical thinking, dan monitoring self and others. System skill, kemampuan untuk dapat melakukan judgmental dan keputusan dengan perimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk mengetahui sebuah sistem dibuat dan dijalankan. Lalu, cognitive abilities, yaitu keahlian yang terdiri atas cognitive flexibility, creativity, logical reasoning, problem sensitivity, mathematical reasoning, dan visualization.
“Kepemimpinan adalah tentang memikirkan sesuatu secara cermat sehingga dapat menjadi sumber pendorong utama menuju puncak kemasyhuran dan sukses. Menjadi seorang pemimpin tidak berarti paling pintar di antara orang lain. Tugas pemimpin adalah memastikan setiap orang bisa mengeluarkan ide-ide cemerlangnya dan mendengarkan mereka. Jika sesekali membuat keputusan yang tidak sesuai dan bodoh, maka ia tahu cara meminta maaf dan kemudian kembali memperbaikinya. Di masa depan nanti, kita akan lebih membutuhkan pemimpin yang bijak,” papar Doddy.
Sementara itu, Hendra menyampaikan mengenai penguatan Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam kepemimpinan mahasiswa. Kepemimpinan terkait mengeksekusi sebuah amanah, dijelaskan pada firman Allah Q.S. An-Nisaa ayat 58. Allah memerintahkan kepada hambanya untuk menunaikan amanah kepada mereka yang seharusnya mendapatkan amanah tersebut, dan jika kalian berhukum di antara manusia perkara-perkara kemanusiaan, hendaklah kalian berhukum dengan secara adil.
Kisah kepemimpinan dijelaskan juga pada Q.S. Al-Qasas ayat 26 yang mengisahkan tentang putri Nabi Syu’aib mengajukan Musa. Selain itu juga Nabi Muhammad sebagai prototipe insan kamil, Muhammad as a leader, Muhammad as a statement, Muhammad as a teacher, dan Muhammad as a businessman (saudagar).
Terakhir, ia menyampaikan mengenai fikih tata kelola. Fikih tata kelola bahasannya tentang cara pemimpin itu harus amanah, harus jauh dari nilai-nilai korupsi, dan melawan nilai korupsi. Oleh karena itu, fikih ini sangat relevan untuk bisa dipelajari, digali, sebagai respons proaktif bahwasannya korupsi merupakan penyakit yang sangat bisa melumpuhkan sendi-sendi peradaban kehidupan manusia. (frd)