Relawan UAD di Cianjur Fokus Pada Penanganan Psikososial
Dua puluh relawan dari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selama 30 hari memperkuat Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam dukungan psikososial bagi penyintas/warga terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
Tim relawan dikawal langsung oleh Wakil Dekan Fakultas Psikologi UAD Muhammad Nur Syuhada’, S.Psi., M.Psi., Psikolog. dan Luqman Tifa Perwira, S.Psi., M.Psi., Psikolog., serta Dessy Pranungsari, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Sebelumnya 10 relawan dari Fakultas Kedokteran UAD juga telah terjun dikawal langsung oleh dr. Ahmad Muttaqin ‘Alim, Sp.An., M.Sc.DM. (EMDM).
Mereka adalah relawan yang secara resmi membuka Pos Pelayanan (Posyan) Muhammadiyah di 5 lokasi terpisah. Masing-masing lokasi akan didampingi oleh MDMC. Dalam hal ini, relawan UAD ditempatkan di Posyan 5.
Dholina Inang Pambudi, M.Pd. selaku Kepala Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) UAD menyampaikan terdapat 5 pos yang akan menjadi tempat pusat layanan.
“Adapun kelima lokasi Posyan Muhammadiyah itu adalah Posyan 1 Ciherang, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur. Posyan 2 Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, dijalankan oleh MDMC Jawa Timur. Posyan 3 Kampung Tipar Kaler, Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur. Posyan 4 Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang. Terakhir, Posyan di Kampung Cieundeur, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang,” terangnya.
Di sisi lain, Indrayanto Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah mengatakan, melalui 5 pos pelayanan itu Muhammadiyah akan fokus pada 6 layanan kepada warga.
“Kami akan fokus pada layanan di antaranya kesehatan, tempat tinggal, persediaan air, sanitasi, logistik makanan dan nonmakanan, dukungan psikososial, serta pendidikan darurat,” katanya.
Pada hari Selasa, 6 Desember 2022, Tim Relawan Psikososial UAD telah memulai kegiatan pendampingan anak anak yang terdampak becana dengan membuka Taman Ceria. Taman Ceria diselenggarakan dengan tujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan fasilitas belajar dan bermain seperti kondisi semula, sementara menunggu sekolah yang terdampak gempa kembali dibuka.
Asesmen dan survei terhadap warga sekitar pun telah dilaksanakan, sejumlah relawan juga telah terjun ke masyarakat guna mengetahui keadaan psikologis masyarakat pasca bencana agar dapat dilakukan intervensi lanjutan nantinya. (guf)