Tim Pengabdian Masyarakat UAD Inisiasi Pembentukan Poskestren
Tim pengabdian masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang terdiri atas dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Teknologi Industri (FTI), dan Fakultas Psikologi, menginisiasi pembentukan Pos Kesehatan Berbasis Pesantren (Poskestren) dalam rangka mendukung pendidikan keagamaan di pesantren. Peresmian Poskestren dilakukan di Pesantren Al Atsar Quranic, Pandak, Bantul.
dr. Dewi Yuniasih, M.Sc., selaku ketua tim mengungkapkan bahwa sejak bulan Juli 2022 hingga kini, timnya telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan. Pertama, psikoedukasi terhadap santri untuk menguatkan psikis mereka dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang lebih baik pascapandemi. Kedua, pelatihan keterampilan P3K untuk membantu santri menghadapi situasi sulit terkait kesehatan di pesantren. Ketiga, pelayanan kesehatan santri berupa pengecekan kesehatan. Keempat, training aplikasi pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di pesantren. Terakhir, pembentukan santri siaga kesehatan yang disebut Santri Husada.
Dalam acara peresmian tersebut, turut hadir Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD Anton Yudhana, Ph.D., kepala dukuh, dan perwakilan dari Puskesmas Pandak. Dalam sambutannya, Anton menyampaikan bahwa Poskestren merupakan salah satu bentuk kepedulian UAD terhadap kesehatan warga Yogyakarta. “Dengan menerapkan prinsip dari, oleh, dan untuk pesantren, pelayanan yang diberikan tetap mengutamakan aspek kuratif dan rehabilitatif di bawah binaan puskesmas setempat,” jelas Anton.
Modesty selaku wakil dari Puskesmas Pandak juga menuturkan bahwa adanya Poskestren ini akan sangat membantu mewujudkan kemandirian penghuni pesantren dan masyarakat sekitar dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. “Setelah diresmikan, diharapkan Poskestren dapat membantu pelayanan kesehatan dasar yang dibutuhkan masyarakat,” imbuhnya.
Secara umum, pembentukan Poskestren ini diharapkan dapat menjadi rintisan awal dari “klinik kecil” untuk para santri. Untuk jangka panjang, harapannya warga sekitar juga bisa memanfaatkannya untuk memperoleh bantuan dalam situasi darurat, mengingat lokasi puskesmas terdekat yang cukup jauh dari pemukiman. Selain itu, potensi ekonomi keumatan yang ada di dalamnya dapat ditata dengan baik sehingga kemandirian pesantren itu diharapkan akan menjadi inisiator kemajuan warga di sekitar pondok pesantren. (tsa)