UAD Beri Pelayanan Kesehatan untuk Santri dan Jamaah Masjid di Yogyakarta
Masjid dan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan majelis taklim sangat terdampak keberlangsungannya di saat pandemi seperti saat ini. Padahal, lembaga keagamaan tersebut memiliki peran penting di tengah masyarakat guna membekali masyarakat khususnya anak-anak dan generasi muda dengan nilai-nilai moral spiritual agar kelak memiliki karakter luhur dalam aktivitas keseharian di masyarakat.
Tim pengabdian masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelayanan kesehatan untuk menguatkan penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas lembaga keislaman. Tim terdiri atas dua dosen Fakultas Kedokteran dr. Dewi Yuniasih, M.Sc. dan dr. Nuni Ihsana, M.Biomed., serta Dr. –Ing. Suhendra, M.Sc. dari Program Studi Teknik Kimia. Tim didukung mahasiswa dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknologi Industri (FTI).
Akhir pekan lalu tim memberikan penyuluhan dan pelayanan kesehatan di lingkungan masjid Al-Atsar Banyu Urip, Caturharjo, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan diikuti semua santri dan jamaah masjid Al-Atsar.
Tetua tim Dewi Yuniasih mengajak para santri dan jamaah betul-betul memperhatikan imbauan dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisasi penularan Covid-19 saat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di dalam masjid dan pesantren. Protokol kesehatan menjadi hal yang wajib ditaati setiap orang agar masyarakat siap hidup berdampingan dengan normalitas baru saat dan pascapandemi Covid -19.
“Penerapan 5M merupakan protokol kesehatan yang utama selama pandemi Covid-19, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas adalah kunci mencegah terpapar Covid-19,” katanya.
Sementara Nuni Ihsana menekankan pentingnya para santri dan jamaah masjid menyukseskan program pemberian vaksin kepada masyarakat. Program vaksinasi yang gencar dicanangkan pemerintah diharapkan menjadi salah satu solusi mengurangi risiko terinfeksi virus corona.
“Keberadaan vaksin akan melindungi tubuh dari terpapar Covid-19, termasuk varian baru. Kami mengimbau agar para santri dan jamaah yang belum divaksin segera mengikuti program vaksinasi pemerintah yang tersedia,” kata Nuni.
Selanjutnya Suhendra menjelaskan secara singkat manfaat pola hidup bersih dan penggunaan perlengkapan higienis. Penggunaan hand sanitizer dan disinfektan yang tepat dapat mengurangi potensi penyebaran virus pada saat berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dengan memahami penggunaan yang tepat serta upaya mendisiplinkan diri dengan pola hidup bersih ini, para santri juga tidak perlu khawatir ketika berinteraksi dengan masyarakat luar.
Suhendra juga memberikan pesan-pesan agar santri selalu termotivasi untuk belajar meski pandemi. Pesan motivasi ini salah satunya dengan cerita pengalaman hidupnya selama 18 tahun di negara Jerman serta beberapa kisah sukses ilmuwan Indonesia di luar negeri. Dengan kisah-kisah tersebut diharapkan para santri ikut termotivasi berprestasi mengharumkan nama bangsa dan negara di masa depan. (doc)