UAD Lakukan Pelatihan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata
Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Program Studi Biologi mengadakan pelatihan pengelolaan sampah bagi pengelola dan masyarakat pemanfaat objek wisata Pantai Bugel dan Pantai Bidara, Kulon Progo.
Pelatihan pengelolaan sampah bagi masyarakat pesisir mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Kegiatan UAD tersebut juga didukung oleh Dinas Pariwisata serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo.
Materi pelatihan disampaikan oleh Ichsan Indra Lukmana, M.Si. dosen Biologi UAD dengan dibantu oleh 41 mahasiswa. Materi berupa pengelolaan sampah yang ada di lokasi, diskusi tentang pengelolaannya, pengenalan maggot, ulat hongkong, ulat jerman, pengelolaan sampah organik menggunakan maggot, serta pengelolaan sampah anorganik menggunakan ulat hongkong dan ulat jerman.
Acara diikuti oleh puluhan masyarakat Panjatan Kulon Progo, mahasiswa Program Studi Biologi, serta prodi lainnya. Selain itu didukung oleh 31 mahasiswa program pertukaran mahasiswa delegasi dari 12 perguruan tinggi di Indonesia. Mereka berasal dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Mulawarman, Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Makassar, STMIK AMIK Riau, dan Universitas Halu Oleo, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, Universitas Andalas, Universitas Bina Bangsa Getsempena, juga Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang.
Peserta yang mayoritas terdiri atas ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan. Bu Siti salah satu peserta berharap pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan pelaksanaan program agar dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan dan tujuan tercapai.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., menyampaikan harapan agar usaha untuk menjaga kawasan pantai sebagai tempat yang bersih dan nyaman harus terus digalakkan.
“Jangan berhenti setelah acara ini selesai. Waktu dua hari 18‒19 Desember 2021 tidak cukup, harus dilakukan pendampingan secara terus-menerus. Para pengelola harus terus melakukan gerakan untuk menjaga kebersihan. Bisa dengan kerja bakti, bisa dengan anjuran bagi para pengunjung, dengan memberi tanda-tanda peringatan, spanduk, maupun diingatkan secara langsung,” tegas Gatot.
Menurutnya, pantai yang bersih, rapi, dan ramah, akan membuat pengunjung menjadi betah dan merasa nyaman. (doc)