Berdayakan Greenhouse di Pencitrejo, KKN UAD Olah Sampah Organik Jadi Pupuk
Banyaknya produksi sampah rata-rata per orang mencapai 0,7 kilogram, dan hampir 7.000 ton sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) setiap harinya. Di antara 7.000 ton tersebut, sampah organik rumah tangga mendominasi. Demi mengurangi dominasi sampah organik di TPA, terdapat berbagai upaya yang cukup sederhana, salah satunya dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat diolah sendiri di rumah.
Cara pengolahan sampah organik tersebut seperti yang diprakarsai dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Cita Eri Ayuningtyas, S.Gz., M.P.H. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Program menarik ini diturunkan dan dilanjutkan oleh Tim KKN UAD Unit XII.C.1 yang ditempatkan di Pedukuhan Pencitrejo, Dlingo, Bantul, Yogyakarta.
Riki Sahidun Nurohman ketua KKN UAD Unit XII.C.1 mengatakan, olahan sampah akan disalurkan secara langsung sebagai pupuk organik di greenhouse yang dibangun. Ia menjelaskan, kombinasi greenhouse dan pupuk organik dapat membuat tanaman tumbuh dan berproduksi dengan lebih cepat secara berkesinambungan tanpa dipengaruhi oleh musim, serta terhindar dari bahan kimia dari pupuk nonorganik.
“Oleh karenanya, dari program kerja mahasiswa KKN UAD ini, kami berharap masyarakat Pedukuhan Pencitrejo dapat memanfaatkan dan melanjutkan peluang yang telah ada sehingga dapat mengurangi sampah organik di sekitar Pencitrejo,” katanya.
Kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik, pembangunan greenhouse, hingga pengolahan sampah akan terus berlanjut hingga masa KKN selesai pada 4 Maret 2022. Tujuannya tentu agar masyarakat dapat mengolah sampah organik secara pribadi dan mengembangkan greenhouse dengan maksimal.
Sudari selaku dukuh di Pedukuhan Pencitrejo mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UAD dan nantinya akan mengoordinir proses pengolahan sampah organik. (doc)