Raihan, Atlet Tapak Suci UAD Sabet Medali Emas dan Raih Predikat Pesilat Terbaik
Ia adalah Raihan Firdaus Willi, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Sistem Informasi, salah satu atlet Tapak Suci dari 27 atlet yang dikirim UAD untuk ikut serta berpartisipasi pada kejuaraan Bengawan Solo National Open Championship 2022. Acara itu berlangsung di Gedung Olahraga Sritex Arena Solo pada Rabu–Minggu, 23–27 Maret 2022.
Raihan, sapaan akrabnya, dalam kejuaraan yang berlangsung selama lima hari itu berhasil menyabet medali emas, sekaligus dinobatkan sebagai Pesilat Terbaik Putra Dewasa. Dengan predikat yang disandangnya saat ini, ia sangat senang dan bertambah semangat. Namun, di sisi lain masih merasa belum cukup, Raihan mengaku masih memiliki target untuk mendapat juara di Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Nasional (POMNas), serta berlaga di kancah internasional.
Ia mulai bergabung di TS UAD sejak menjadi mahasiswa baru (maba) 2020, sedangkan kiprah perjalanan di Tapak Suci telah dimulai ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan telah mengikuti beberapa ajang perlombaan.
“Saya tertarik di Tapak Suci semenjak kelas 2 SMP. Di sana saya mengikuti TS dan mengikuti beberapa ajang lomba hingga masuk menjadi tim pelajar DIY. Dari situ saya tetap tekun latihan demi mendapatkan hasil dan prestasi terbaik, baik untuk saya pribadi maupun tim yang saya perjuangkan,” tutur Raihan ketika diwawancara melalui pesan WhatsApp pada Senin, (28-03-2022).
Sebagai mahasiswa yang mendapat beasiswa Seni dan Olahraga (SSO) dari UAD, rajin berlatih dan mengikuti kejuaraan merupakan motivasinya untuk membalas kebaikan dari UAD yang telah memberikan keringanan selama berkuliah. Lebih lanjut, setelah mengikuti kejuaraan ini, ke depannya ia berharap bisa mengikuti kejuaraan pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Selain itu, bisa menjadi tim nasional Indonesia di olahraga silat dan mengikuti event-event lainnya.
Pada akhir wawancara, ia berpesan, “Untuk teman-teman mahasiswa, jangan selalu mengeluh kepada kampus, tentang fasilitas maupun hal lainnya. Namun, lihatlah dari diri sendiri apa yang sudah kita berikan buat almamater tercinta kita, baik itu prestasi akademik maupun nonakademik,” tutup mahasiswa kelahiran Lombok itu. (guf)