Workshop Cek Similarity dan Penggunaan EPrints
“EPrints atau Repositori Institusi merupakan tempat untuk menyimpan dan menyebarluaskan atau diseminasi karya intelektual yang dihasilkan oleh institusi dalam format digital. Fungsi Repositori Institusi yaitu sebagai penyimpanan tesis, disertasi, skripsi, artikel jurnal, dan makalah. Selain itu, berfungsi juga sebagai penyebarluasan (Google Scholar).”
Begitulah yang disampaikan Nanik Arkiyah, M.IP. yang selama ini dikenal sebagai pustakawan UAD, saat menjadi pemateri dalam Workshop Pelatihan Cek Similarity dan Penggunaan EPrints yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara pada Sabtu, 28 Mei 2022, itu digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube PGSD Official.
Nanik menjelaskan manfaat dari Repositori Institusi, yakni untuk peningkatan pemeringkatan dan prestise, sentralisasi penyimpanan kekayaan intelektual sivitas akademika, mendukung proses pembelajaran, proses temu kembali informasi penelitian lebih mudah, dan mendukung akreditasi perguruan tinggi maupun program studi.
“UAD menempati posisi peringkat satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Nasional dari Scimago. Hal tersebut merupakan salah satu kegunaan dari Repositori Institusi, yaitu makin banyak artikel atau orang mengakses nantinya akan ter-record. Perpustakaan juga bekerja sama dengan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) supaya artikel mahasiswa terkumpul dan banyak dimasukkan dalam Repositori Institusi agar bisa diakses banyak orang, “papar Nanik.
Lebih lanjut ia menjelaskan mengenai plagiarisme. Plagiat merupakan pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karang sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Tipe plagiarisme seperti verbatim plagiarism (copy and paste), mosaic plagiarism, global plagiarism, paraphrasing plagiarism, self-plagiarism, dan accidental plagiarism. Sedangkan jenis plagiarisme yaitu word by word plagiarism, word switch plagiarism, style plagiarism, metaphor plagiarism, idea plagiarism dan self-plagiarism.
Nanik juga menyampaikan cara menghindari plagiarisme yaitu dengan tidak menunda pekerjaan, catat atau simpan sumber referensi, kutip atau parafrase, gunakan gaya sitasi menggunakan plagiarism tools. Pentingnya kutipan yaitu untuk mempermudah pembaca dan penulisan melakukan penelusuran terhadap sumber dan mencegah tindakan plagiat. Penulisan kutipan langsung dengan tanda kutip, sedangkan kutipan tidak langsung dengan bentuk parafrase dan ringkasan. Namun penulisan kutipan tersebut tetap wajib mencantumkan sumber kutipannya. Adapun macam gaya kutipan yaitu APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), CHICAGO/TURABIAN, HARVARD, Vancouver, dan IEE.
Terakhir ia memberikan tips menurunkan persentase similarity dan plagiasi yaitu cermati persentase besar, parafrase dan mencari sinonim atau persamaan kata, kemudian reference manager. Selanjutnya langkah-langkah dalam parafrase yaitu membaca beberapa kali untuk memahami maknanya, tulis dengan kata-kata sendiri tanpa melihat sumber aslinya, bandingkan hasil parafrase dengan sumber aslinya, dan catat sitasi sumber yang digunakan. (frd)