Dosen Farmasi UAD Dorong Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Pencegahan PTM
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan penyuluhan kepada kader Posyandu Lansia dan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu-Penyakit Tidak Menular) di RW 08 dan 09 Wirobrajan, Yogyakarta, pada Kamis, 1 Desember 2022. Bertempat di balai pertemuan kelurahan setempat, 2 dosen Farmasi UAD yaitu Dr. apt. Woro Supadmi, S.Si. dan apt. Prita Anggraini Kartika Sari, M.Farm. hadir sebagai pemateri.
Kegiatan tersebut ditujukan untuk optimalisasi peran kader kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular guna menuju Desa Lansia SEGAR (Sehat-Bugar) di wilayah setempat. Sri Suwardani, S.Sos. selaku Kepala Kelurahan Wirobrajan dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya menjaga kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular. “Peran kader sangat diperlukan dalam mendukung upaya tersebut, termasuk pemeriksaan dini dan rutin bagi masyarakat,” terang Sri.
Penyuluhan materi pertama dilakukan oleh Woro Supadmi terkait penyakit diabetes. Ia menjelaskan bahwa kader posyandu dan posbindu yang hadir saat ini adalah garda terdepan yang diamanahi pemerintah untuk membantu menyukseskan program Pencegahan dan Pengendalian PTM. Mereka diharapkan dapat memberi edukasi kepada warga sekitar untuk selalu waspada dengan diabetes.
“Jika tampak adanya gejala penurunan berat badan, sering berkemih, dan mudah haus, maka alangkah baiknya dianjurkan untuk melakukan pengecekan kadar gula darah,” papar Woro. Ia juga menambahkan bahwa semua warga wajib menjaga pola hidup, mengikuti anjuran dokter atau apoteker jika sedang mengonsumsi obat antidiabetes, dan selalu berpikiran positif.
Materi kedua disampaikan oleh Prita Anggraini tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan pemanfaatan lahan sempit untuk budi dayanya. Diketahui bahwa tanaman obat tidak dapat secara langsung mengobati diabetes, tetapi berguna untuk mencegah atau mengontrol naiknya kadar gula darah. Ia menekankan bahwa lahan sempit tidak menjadi kendala untuk menanam TOGA di rumah karena dapat menggunakan pot.
“Tidak lupa didukung dengan cara tanam yang tepat seperti perbandingan tanah, pupuk, dan pasir, kelembaban, pencahayaan, serta pemilihan metode tanam,” ujar Prita. Kegiatan diakhiri dengan diskusi bersama antara peserta yang hadir dengan narasumber. Mereka sangat antusias terlihat dari berbagai macam pertanyaan interaktif yang disampaikan. (tsa/paks)