KKN Reguler 111 UAD Edukasi Pencegahan Antraks pada Hewan Ternak di Caturharjo
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata atau KKN Reguler 111 Unit II.C.2 melakukan sosialisasi terkait bahaya penularan penyakit antraks pada hewan ternak. Hal tersebut dilakukan bersama Puskesmas Kecamatan Pandak, Kalurahan Caturharjo, Kabupaten Bantul, pada Minggu, 27 Agustus 2023.
Wuryani selaku petugas Puskesmas mengatakan bahwa kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga Dusun Tegallayang 9 tentang penyakit antraks. Ia menambahkan, edukasi yang diberikan berupa kepentingan dalam menjaga kesehatan hewan ternak, mengetahui jenis hewan yang terkena gejala penyakit antraks, hingga upaya dalam menangani penyakit itu.
“Manusia dapat tertular penyakit antraks dikarenakan adanya kontak langsung dengan hewan yang mengandung spora kuman antraks, juga menghirup spora ke dalam saluran pernapasan pada saat menangani produk hewan,” kata Wuryani.
Dalam penjelasan yang disampaikan, ia menyebut bahwa penularan penyakit antraks disebabkan berbagai hal. Di antaranya kulit, bulu, hingga makanan yang dikonsumsi berasal dari hewan yang telah terinfeksi bakteri atau kuman antraks.
“Seperti kulit dan bulu yang mengandung spora kuman antraks, lalu bisa juga ketika kita makan produk pangan asal hewan yang mengandung spora kuman antraks,” ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut, Yana warga Dusun Tegallayang menyambut baik adanya sosialisasi penyakit antraks yang dilakukan oleh KKN UAD. Ia mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan memiliki manfaat lebih dalam mewaspadai adanya penularan penyakit antraks pada hewan ternak.
“Sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk warga, warga jadi tahu mengenai ciri-ciri hewan yang mempunyai gejala penyakit antraks. Semoga setelah ini warga jadi lebih waspada dalam merawat hewan ternaknya untuk menghindari penularan penyakit tersebut,” tutur Yana.
Sementara itu, Yesi Putri selaku Ketua KKN Regular UAD Unit II.C.2 menjelaskan, sosialisasi yang dilakukan berlangsung lancar. Ia mengatakan jika dalam acara tersebut warga sangat antusias untuk mengetahui bahaya penularan penyakit antraks dari hewan ternak.
“Alhamdulillah sosialisasi antraks hari ini berjalan dengan lancar, dengan tingkat antusiasme yang sangat tinggi dari warga. Banyak dari para peserta yang menunjukkan minat dalam acara ini, dengan beberapa dari mereka aktif bertanya dan berbagi pengalaman pribadi dalam beternak,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengharapkan adanya sosialisasi yang dilakukan dapat memberikan pengetahuan lebih terhadap warga terkait penularan penyakit antraks. Yesi membeberkan jika penyakit itu harus diwaspadai dikarenakan saat ini banyak hewan ternak tidak teridentifikasi adanya penyakit tersebut.
“Semoga kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan warga tentang pentingnya perawatan yang baik terhadap hewan ternak dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengatasi penyakit antraks,” ujar Yesi. (Han)