Perjalanan Riset Cania Mufidah, Mahasiswa Fisika UAD di PT Adi Multi Kalibrasi
Cania Mufidah, mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD), merasakan pengalaman riset di PT Adi Multi Kalibrasi (AMK) yang memang sejalur dengan minat dirinya di bidang metrologi. Sebagai mahasiswa, ia selalu penasaran dan ingin mengetahui lebih mendalam bagaimana pengukuran yang akurat dapat memengaruhi industri, terutama di bidang kesehatan.
Ia mengungkapkan, sebelumnya pernah menjalani magang di Direktorat Metrologi Bandung selama 1 bulan. Di sana, Cania terlibat dalam proses kalibrasi tekanan, khususnya dengan menggunakan Dead Weight Tester (DWT) untuk kalibrasi pressure gauge (tekanan positif).
“Pengalaman di PT AMK sangat berharga karena saya mendapatkan pemahaman mendalam tentang prinsip kerja dan teknik kalibrasi yang diperlukan untuk menghasilkan pengukuran yang presisi. Ini memang merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan kalibrasi alat kesehatan utama di Yogyakarta, yang memberikan peluang besar bagi saya untuk melakukan riset yang aplikatif dan relevan dengan ilmu fisika,” terangnya.
Cania juga menambahkan bahwa dirinya melihat adanya potensi besar untuk berkontribusi secara nyata melalui penelitian. “Di sini, saya berkesempatan untuk mengembangkan metode kalibrasi baru dan membuat program perhitungan kalibrasi yang relevan dengan standar internasional seperti EURAMET CG 17. Dengan adanya penelitian ini, saya bisa membantu PT AMK dalam mengoptimalkan alat tersebut dan memastikan bahwa kalibrasi yang mereka tawarkan sesuai dengan standar akurasi tertinggi.”
Pengalaman menarik untuk Cania adalah dirinya bisa mencoba alat baru dan bisa belajar langsung dari para teknisi ahli yang berbagi banyak wawasan praktis yang tidak bisa ditemukan di literatur. Itulah yang membuatnya mendapatkan ilmu lebih dalam mengenai standar klibrasi dan akurasi alat. Lingkungan di PT AMK juga sangat hangat dan saling mendukung.
“Sejak hari pertama saya merasa diterima sebagai bagian dari tim. Semua orang, mulai dari staf administrasi hingga teknisi dan manajemen, sangat membantu dan membuat saya merasa nyaman untuk bertanya atau berdiskusi kapan saja. Suasana di laboratorium kalibrasi juga sangat tenang dan fokus sehingga membantu saya berkonsentrasi pada penelitian.”
Hambatan yang Cania temui memang ada, tetapi semua itu ia jadikan pelajaran berharga. “Hambatan-hambatan tentunya ada, tetapi justru menjadi pelajaran berharga yang mengajarkan saya untuk berpikir lebih kritis dan mencari solusi yang kreatif. Saya merasa bahwa setiap tantangan yang saya hadapi selama penelitian ini memperkaya pemahaman saya, tidak hanya tentang teknik kalibrasi, tetapi juga tentang bagaimana menghadapi masalah-masalah yang kompleks dalam dunia nyata,” ungkap Cania. (Rini)