Kawal Isu ILP, Mahasiswa Kesmas UAD Gelar Kuliah Pakar
Sejak tahun 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah meluncurkan konsep integrasi layanan primer (ILP) di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan layanan kesehatan berbasis siklus hidup manusia ini membuat ibu hamil, bersalin, dan nifas menjadi fase yang perlu disoroti. Dengan demikian, diperlukan manajemen yang tepat dalam implementasi program kesehatan terutama pada sasaran ibu dan anak.
Menindaklanjuti hal tersebut, mahasiswa Peminatan Kesehatan Reproduksi Program Studi (Prodi) S-1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kuliah pakar bertajuk “Implementasi Manajemen Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Layanan Primer’’ pada 26 November 2024. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 14.00 WIB secara virtual melalui Google Meeting dan terbuka untuk seluruh dosen maupun mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD.
Pada kesempatan tersebut, praktisi di Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo yakni Septa Meliana Puspitasari, S.K.M., M.P.H. didapuk sebagai narasumber. Ia menyampaikan banyak informasi tentang transformasi sistem kesehatan nasional, kesehatan ibu dan anak, hingga siklus manajemen pelayanan puskesmas.
“Saat ini, pelayanan kesehatan di puskesmas sudah komprehensif. Bukan lagi disebut poli, melainkan klaster. Layanan kesehatan ibu dan anak berada di Klaster II dengan kelompok sasaran ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, balita, anak prasekolah, anak usia sekolah, dan remaja sampai usia 17 tahun,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, “Tiga program utama penguatan upaya preventif di layanan primer adalah imunisasi rutin yang semula hanya 11 jenis vaksin kini bertambah menjadi 14, screening 14 penyakit prioritas, serta peningkatan kesehatan ibu dan anak. Layanan kesehatan berdasarkan siklus hidup dibagi menjadi 5 yaitu ibu hamil, bersalin, dan nifas; bayi dan anak prasekolah; anak usia sekolah dan remaja; usia dewasa; juga lanjut usia.” (ish).