Rektor UAD Buka Rangkaian Ramadan di Kampus 1446 H

Ceramah tarawih RDK 1446 H di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Rektor UAD (Foto. Humas UAD)
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) secara resmi membuka kegiatan Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H dengan ditandai pelaksanaan ceramah tarawih perdana yang disampaikan oleh Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., pada malam 1 Ramadan. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pesan penting tentang rasa syukur atas kesehatan dan iman yang masih diberikan oleh Allah Swt. kepada umat Islam sehingga dapat menyambut bulan suci ini dengan penuh kebahagiaan. Menurutnya, setiap individu harus senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan, karena hal tersebut merupakan wujud penghambaan kepada Sang Pencipta.
Lebih lanjut, Prof. Muchlas menekankan pentingnya menghindari sikap yang ngeyelan atau sehingga lupa bersyukur dalam menjalani kehidupan, terutama dalam hal ibadah dan ketaatan kepada Allah. Ia mengingatkan bahwa sebagai manusia, kita harus selalu bertasbih, mengingat Allah dalam setiap keadaan, dan berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri, baik dalam ibadah, akhlak, maupun kontribusi sosial kepada sesama.
Dalam ceramahnya, ia pun membahas persoalan penetapan kalender Hijriah di Indonesia, yang hingga saat ini masih menggunakan tiga metode berbeda. Pertama, Hisab Haqiqi, yang digunakan oleh Muhammadiyah dengan pendekatan perhitungan matematis dan astronomi dalam menentukan awal bulan Hijriah. Kedua, Gabungan Hisab dan Rukyat, yang diterapkan oleh Kementerian Agama, di mana metode ini mengombinasikan perhitungan astronomi dengan pengamatan langsung terhadap hilal di lapangan. Ketiga, Rukyat Murni, yang masih digunakan oleh masyarakat Nahdlatul Ulama dalam pengamatan langsung terhadap hilal.
Muhammadiyah berupaya untuk menyosialisasikan gagasan kalender Hijriah global tunggal, yang diharapkan dapat menjadi sistem kalender Islam yang lebih seragam dan diterima oleh berbagai elemen bangsa. Harapannya, dengan adanya kalender Hijriah global ini, umat Islam tidak lagi mengalami perbedaan dalam menentukan awal bulan, dan negara-negara lain juga dapat mengikuti sistem tersebut untuk menciptakan keseragaman dalam ibadah.
Sebagai tanda resmi dimulainya kegiatan RDK, Prof. Muchlas mengawali acara dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, yang menandakan bahwa serangkaian kegiatan RDK telah dimulai. Selama bulan suci ini, UAD akan menyelenggarakan berbagai program keislaman yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman agama dan mempererat ukhuwah islamiyah di lingkungan kampus. Selamat menunaikan ibadah puasa. (Lin)