Dukung Keberlanjutan Lingkungan, Mahasiswa KKN UAD Buat Sabun dan Hand Sanitizer Alami

Pebuatan sabun dan hand sanitizer oleh mahasiswa KKN UAD (Foto. KKN UAD)
Sejak terjadinya wabah pandemi Covid-19, penggunaan sabun dan hand sanitizer mulai melejit di masyarakat. Dampak yang ditimbulkan ke berbagai aspek kehidupan juga menyadarkan akan pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan, hingga kelestarian lingkungan. Pemanfaatan bahan alam dalam kehidupan sehari-hari menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung keberlanjutan lingkungan seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler ke-138 Unit XIII.C.3.
Di bawah bimbingan Machfudz Eko Arianto, S.K.M., M.Sc., mahasiswa KKN mengadakan pelatihan pembuatan sabun alami berbahan dasar biji lerak dan hand sanitizer dari daun sirih di Dusun Suru Kidul, Gedangsari, Gunungkidul pada awal Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi alam sekitar.
Pada dasarnya, biji lerak memiliki sifat antibakteri dan ramah lingkungan sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pembersih yang alami. Sebelum digunakan, biji lerak harus direndam terlebih dahulu selama satu malam. Selanjutnya, biji lerak direbus selama 15 menit sampai lunak agar lebih mudah dihancurkan dan mengeluarkan busa.
Selain biji lerak, daun sirih juga memiliki manfaat yang serupa. Tanaman yang satu ini dikenal sebagai bahan baku utama dalam pembuatan hand sanitizer karena mampu memberi perlindungan terhadap kuman maupun bakteri tanpa efek samping berbahaya. Sebelum digunakan, daun sirih dicuci bersih lalu direbus dengan air sebanyak 300 ml selama 15 menit sampai airnya agak keruh. Selanjutnya, cairan tersebut ditambah perasan jeruk nipis secukupnya sebagai pengharum alami.
Raihan Darmawan, mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang juga merupakan anggota KKN mengungkapkan bahwa hand sanitizer dapat membunuh kuman dengan tingkat efektivitas 50‒ 70%. Selain jeruk nipis, ada bahan lainnya seperti serai dan jahe yang bisa digunakan sebagai pengharum alami.
Ketua kelompok KKN UAD, Leastyo Hakim Irawan, menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. “Kami ingin membantu masyarakat memahami potensi bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar mereka untuk menciptakan produk yang bermanfaat, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya. (ish/tim)