Sharing Peningkatan Mutu Pesantren, PERSADA Terima Kunjungan Ma’had Al-Jami’ah UIN FAS Bengkulu

PERSADA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Terima Kunjungan Ma’had Al-Jami’ah UIN FAS Bengkulu (Foto. Tsulusiyah)
Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (PERSADA) kembali menginspirasi dalam pengelolaan pesantren mahasiswa. Setelah sebelumnya menerima kunjungan studi banding dari Universitas Pamulang, kali ini PERSADA menerima kunjungan dari Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Soekarno (FAS) Bengkulu pada Ahad, 9 November 2025.
Kunjungan tersebut menegaskan bahwa PERSADA adalah model pesantren mahasiswa yang menginspirasi banyak perguruan tinggi di Indonesia. Tidak hanya di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), tetapi juga di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan kampus negeri lainnya.
Rombongan dipimpin langsung oleh Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag., Mudir Ma’had Al-Jami’ah UIN FAS Bengkulu, didampingi Dr. Kurniawan, M.Pd., selaku pengasuh dan pengelola Ma’had. Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda rihlah ilmiyah ke Pulau Jawa dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan pesantren mahasiswa.
Kedatangan tamu disambut hangat oleh Mudir PERSADA, H. Thonthowi, S.Ag., M.Hum., bersama jajaran Badan Pengurus Harian (BPH) di Meeting Room K.H. A.R. Fachruddin, Asrama Putra PERSADA. Diskusi dan sharing pengalaman berlangsung hangat dan penuh antusiasme sejak pukul 09.30 WIB hingga menjelang waktu zuhur.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Rozian menyampaikan ketertarikannya terhadap sistem manajemen dan model pembinaan yang diterapkan di PERSADA. “Selama ini presensi dan administrasi di Ma’had kami masih dilakukan secara manual. Kami terinspirasi dengan sistem informasi presensi PERSADA (SIPRES) serta adanya rekognisi kegiatan asrama sebagai bagian dari mata kuliah kampus,” ungkapnya.
Menurutnya, inovasi seperti SIPRES dan sistem konversi nilai kegiatan pembinaan di PERSADA merupakan terobosan yang layak diadopsi oleh pesantren mahasiswa lainnya. “Forum Ma’had Al-Jami’ah di lingkungan PTKIN sejauh ini belum pernah membahas model rekognisi seperti ini. Saya berencana menyampaikan gagasan tersebut dalam Musyawarah Nasional Forum Ma’had Al-Jami’ah mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, H. Thonthowi menjelaskan bahwa PERSADA berkomitmen mengembangkan sistem pembinaan santri yang terintegrasi dengan pengembangan akademik dan karakter mahasiswa. “Kami berupaya agar pembinaan di pesantren tidak hanya fokus pada spiritualitas, tetapi juga memberi nilai tambah bagi mahasiswa secara akademik,” jelasnya. (Lus)
