AI dan Etika Menulis Ilmiah

Materi Kedua Pelatihan Publikasi Ilmiah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Mufied Fauziyah (Foto. Mawar)
Di era digital yang serba cepat, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam dunia akademik menjadi topik yang tak terelakkan. Mufied Fauziah, M.Pd., hadir sebagai pemateri kedua dalam Pelatihan Publikasi Ilmiah Series 1 pada Kamis, 22 Mei 2025 yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), untuk membahas “Pemanfaatan AI dalam Penulisan Karya Ilmiah.”
Dalam pemaparannya, Mufied menegaskan bahwa AI bukanlah alat yang menggantikan penulis, melainkan mitra untuk membantu proses berpikir. “AI bisa digunakan untuk brainstorming, mencari referensi awal, atau mengembangkan struktur tulisan. Namun, penulis tetap bertanggung jawab atas keaslian dan integritas ilmiahnya,” ujarnya di hadapan 320 peserta yang memadati Amphitarium UAD.
Mufied juga menekankan pentingnya kode etik dalam penggunaan AI, terutama dalam penulisan ilmiah. Ia mengingatkan bahwa mahasiswa harus memahami batas antara bantuan teknologi dan plagiarisme. “Jangan biarkan AI berpikir untuk Anda. Gunakan ia sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti berpikir kritis,” tegasnya.
Dalam sesi tersebut, Mufied memperkenalkan sejumlah platform AI akademik seperti Consensus, Elicit, dan Scite.ai. Ketiganya merupakan situs yang dapat membantu mahasiswa menyaring artikel ilmiah berdasarkan bukti riset, menghasilkan pertanyaan riset, hingga menemukan kutipan relevan dalam waktu singkat.
Melalui pemaparan komunikatif, Mufied berhasil membangun kesadaran baru di kalangan mahasiswa tentang pentingnya literasi teknologi dalam menulis. Ia menutup sesinya dengan sebuah pesan, “AI mungkin bisa membantu Anda menulis, tapi hanya manusia yang bisa memberi makna pada tulisan itu.” (Mawar)