Angkat Teknologi Digital Twin, Mahasiswa Fakultas Hukum UAD Juara I LKTI Nasional
Tiga mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjuarai National Call for Paper & Conference 2024 di Universitas Trunojoyo Madura pada 26‒28 Oktober 2024. Tim yang beranggotakan Muh. Syah Quddus, Aliya Puspita Sari, dan Febri Muhammad Firdaus ini menuliskan artikel ilmiah berjudul “Digital Twin in Intellectual Property Rights Protection as An Innovative Solution to Optimize the Halal Economy Towards Golden Indonesia 2045” hingga berhasil meraih juara I Tingkat Nasional.
Meskipun berasal dari latar belakang studi yang tidak linear dengan tema kompetisi, mereka tetap memberanikan diri untuk mengikuti ajang karya tulis ilmiah bertema digitalisasi ekonomi halal. Quddus, salah satu anggota tim mengaku ide penulisan ini berawal dari kegemarannya mengulik topik hukum dan teknologi, utamanya yang berhubungan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Ditambah lagi, pengalamannya saat mengikuti Musyawarah Besar Asosiasi Pengajar Hak Kekayaan Intelektual (APHKI) beberapa waktu lalu mendorongnya untuk mencetuskan ide pengintegrasian Teknologi Digital Twin dalam Perlindungan HKI sebagai solusi inovatif untuk mengoptimalkan potensi ekonomi halal di Indonesia yang mana hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Teknologi Digital Twin atau teknologi kembaran digital adalah model virtual dari objek fisik. Teknologi ini dapat mereplikasi banyak item nyata, mulai dari satu bagian peralatan di pabrik hingga instalasi penuh sehingga dapat diaplikasikan di berbagai jenis industri.
“Karya tulis kami berfokus pada pemberian inovasi sesuai dengan pepatah latin innovation est fundamentum progresus yang berarti inovasi adalah dasar dari kemajuan. Oleh karena itu, melalui paper ini, kami merekomendasikan agar pemerintah dan seluruh stakeholder terutama pelaku industri untuk mengintegrasikan Teknologi Digital Twin dalam praktik bisnis mereka agar dapat memberikan perlindungan yang memadai sebelum produk yang dihasilkan terjun ke masyarakat,” tegas Quddus saat ditanya mengenai gambaran umum karya mereka.
Di akhir wawancara, Quddus menyampaikan rasa bangga karena ia dan timnya dapat berkompetisi dengan berbagai universitas di lingkup nasional hingga meraih juara pertama. Ia juga berharap agar ke depannya terus berkompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional. (hani)