BSKLN Kemenlu dan UAD Gelar Forum Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia
Senin, 17 Juli 2023, Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Forum Debriefing Kepala Perwakilan Republik Indonesia (RI) dengan tajuk “Diplomasi Ekonomi Indonesia di Kawasan Indochina”. Kegiatan tersebut menghadirkan langsung Dr. Pratito Soeharyo Duta Besar RI untuk Republik Demokrasi Rakyat Laos (Periode 2018‒2023) dan Sudirman Haseng Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja (Periode 2018‒2023).
Digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan live YouTube resmi Universitas Ahmad Dahlan, acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari Kementerian Lembaga Perwakilan RI di luar negeri, pemerintah daerah, sivitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia, serta mahasiswa dan umum.
Kepala BSKLN Kemlu Dr. Yayan G.H. Mulyana, melalui sambutannya yang diwakili oleh Nina Kurniawidi selaku Sekretaris BSKLN Kemlu menyampaikan bahwa Forum Debriefing merupakan wadah atau platform bagi Kemlu dan perwakilan RI dalam menyampaikan pertanggungjawaban publik bagi para perwakilan negeri yang telah selesai masa baktinya di luar negeri.
Melalui forum ini publik memperoleh informasi langsung mengenai pelaksanaan visi dan misi pemerintah Indonesia di wilayah akreditasi, berbagai capaian yang diraih, kendala yang dihadapi, serta arah dan strategi yang perlu dikembangkan untuk ke depannya. Dengan demikian kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menjaring saran dan masukan publik guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan hubungan bilateral ataupun multilateral Indonesia dengan berbagai negara ataupun organisasi internasional.
“Lebih dari itu, Forum Debriefing ini merupakan upaya berkelanjutan BSKLN Kemlu untuk memperkaya pengembangan rekomendasi kebijakan, khususnya dengan memperhatikan berbagai perkembangan baik di tingkat lokal, global policies, serta kajian-kajian yang berorientasi kebijakan di berbagai universitas,” papar Nina.
Secara politik, Indonesia memiliki catatan emas. Kiprah diplomasi di kawasan Indochina, dengan berbagai sentral menjembatani terciptanya perdamaian dan selesainya konflik Perang Indochina pada 1991. Namun demikian, secara ekonomi masih banyak peluang bagi Indonesia untuk dapat meraih kebermanfaatan ekonomis di kawasan Indochina ini.
“Neraca perdagangan Indonesia dengan Laos pada tahun 2022 tercatat defisit hampir 141 juta US dolar. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia dengan Kamboja pada 2022 mengalami surplus sebesar 663,3 juta US dolar. Jumlah ini tentunya masih sangat potensial untuk ditingkatkan lagi,” kata Nina.
Ambasador yang telah mengemban amanah mewakili dan mengawal kepentingan nasional Indonesia di kawasan Indochina tepatnya di Laos dan Kamboja, Duta Besar Pratito Soeharyo dan Duta Besar Sudirman Haseng, dalam forum itu menjelaskan upaya perjuangan dan capaian diplomasi Indonesia di Kerajaan Kamboja dan Republik Rakyat Laos. Kemudian, dibahas oleh Dr. agr. Ir. Adhita Sri P., S.P., M.Sc., I.P.M. diikuti tanya jawab dari para peserta.
Wakil Rektor Bidang Akademik UAD Dr. Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D., berharap melalui kegiatan ini, teori yang telah dipelajari oleh para akademisi di perguruan tinggi dapat menemui praktik nyata sehingga dapat makin meningkatkan pemahaman terkait materi-materi yang ada di perkuliahan tentang diplomasi ekonomi yang ada di Indochina. (eka)