Ciptakan Platform Solusi Kesehatan Mental, Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Internasional
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan jasmani. Minimnya pengetahuan, informasi, dan sosialisasi mengenai kesehatan mental, membuat orang cenderung tidak tahu, bingung, bahkan takut untuk berkonsultasi atau sekadar menceritakan keadaannya ke orang sekitar. Sebab, selama ini masyarakat masih menganggap tabu dan memandang sebelah mata dengan konotasi negatif akan gangguan kesehatan mental.
Hal tersebut dapat memperburuk kondisi. Stigma masyarakat itu dapat membuat seseorang yang awalnya hanya stres ringan, berubah menjadi depresi kemudian bisa berlanjut menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih parah.
Berdasarkan data dari Riskedas menunjukkan bahwa Provinsi DIY berada di posisi 2 dengan tingkat gangguan kesehatan mental di Indonesia. Berkaca dari permasalahan tersebut, 4 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membuat terobosan baru dengan menciptakan “BigHugs App: Sebagai Platform, Solusi Penyelesaian Masalah dan Stigma Negatif pada Gangguan Kesehatan Mental Seseorang”. Mereka adalah An Syafarino Armawahyuda, Miranda Diah Adisti, Rohadatul Aisy, dan Nafissa Al-’Abida.
“BigHugs hadir untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Selain itu juga untuk mengurai stigma negatif masyarakat terhadap orang-orang yang punya gangguan kesehatan mental,” papar An Syafarino saat diwawancarai.
Dengan bimbingan Imam Azhari, S.Si., M.Cs., inovasi cemerlang karya mahasiswa UAD itu sukses menyabet medali silver dalam gelaran International Science and Invention Fair (ISIF) 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA). Kompetisi tersebut berlangsung pada 1–5 November 2022 di Universitas Pendidikan Ganesha, Buleleng, Bali, dan diikuti oleh 507 peserta dari 32 negara.
BigHugs mempermudah psikolog menemukan kliennya. Konsultasi ini juga meminimalisasi terjadinya diagnosis secara pribadi (self-diagnose) yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan kecemasan berlebihan hingga memicu rasa depresi.
“BigHugs memfasilitasi dan memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli di mana pun dan kapan pun. Kami menyajikan fleksibilitas demi kenyamanan pengguna tanpa mengkhawatirkan stigma atau pandangan masyarakat. Aplikasi ini juga menjadi sebuah penghubung antara tenaga ahli dengan pasien, sehingga hal itu dapat mendukung pemerataan psikolog yang ada di Indonesia juga memaksimalkan tenaga yang ada.”
An Syafarino dan tim berharap, dengan adanya BigHugs App dapat memberikan ruang bagi para pengguna untuk meluapkan keluh kesah, bercerita, dan menyampaikan perasaan atau emosi yang sedang dirasakan dengan bebas. (eka)