Dialog Nasional IMM UAD, Pradana Boy: Politik di Indonesia seperti Komedi
Ketua Bidang Riset, Inovasi, dan Publikasi Tablig Majelis Tablig Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pradana Boy ZTF, Ph.D. menganggap sistem politik di Indonesia seperti komedi. Menurutnya, pelaksanaan kontestasi politik di Indonesia telah diketahui hasilnya sebelum pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) dimulai.
Hal tersebut disampaikan saat ia memberikan penjelasan dalam acara Dialog Nasional Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada, Senin, 20 Maret 2023. “Pemilu di Indonesia hasilnya bisa diketahui sebelum Pemilu digelar. Itu sudah diumumkan dan bisa diketahui hasilnya. Ini tampak seperti lelucon tetapi satir ya,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa adanya pandangan terhadap kondisi politik Indonesia disampaikan oleh seorang pembicara dengan gelar profesor di Singapura. Pradana menilai pandangan itu merupakan suatu hal yang terjadi secara umum dalam kehidupan masyarakat global. “Satir yang menggambarkan tentang pandangan orang lain terhadap moralitas politik di Indonesia itu disampaikan oleh seorang profesor di Singapura,” jelasnya.
Meskipun demikian, Pradana mengatakan jika pelaksanaan kontestasi politik di Indonesia memiliki perbedaan dengan negara lain di dunia. Misalnya di Amerika dan Nigeria yang berjalan secara sistematis.
“Di negara-negara Afrika seperti di Nigeria itu, hasil pemilu akan diketahui dalam waktu 20 sampai 30 hari. Di Amerika hasil pemilu bisa diketahui dalam waktu hitungan jam,” ungkap Pradana.
Adanya kenyataan tersebut, jika dibandingkan dengan yang terjadi di Indonesia jelas sangat berbeda. Kondisi politik di Indonesia yang seperti sekarang ini adalah sebuah kenyataan tetapi dibungkus sebagai lelucon sehingga sering kali menjadi pembicaraan dunia di dalam forum tentang Pemilu.
“Kita harus segera memperbaiki keadaan. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan bagi setiap warga rakyat Indonesia. Ini baru tentang Pemilu, belum lagi yang berkaitan dengan persoalan para pejabat negara yang memberikan contoh tidak baik tentang gaya hidup,” tutupnya pada dialog nasional ini. (Han)