Generasi Muda Katalis SDGs

Fitri Ahmad, narasumber Seminar Nasional IMM BPP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Fitri Ahmad)
Di tengah derasnya tantangan global, mulai dari krisis iklim, kemiskinan, ketimpangan, hingga konflik sosial, dunia menatap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai arah baru dalam menata masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Namun pertanyaannya, siapa yang akan menjadi motor penggeraknya?
Fitri Ahmad, salah satu narasumber dalam Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (BPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjawab tegas: “generasi muda!” Ia menunjukkan bahwa bukan hanya pemerintah atau organisasi besar yang bertanggung jawab, tetapi juga individu muda dengan ide, keberanian, dan aksi nyata yang berkelanjutan.
“Apakah kalian suka tantangan?” tanya Fitri membuka materinya. Pertanyaan itu menjadi pemantik bahwa anak muda bukan sekadar penerima warisan dunia, tetapi agen aktif yang siap menciptakan perubahan. Ia menguraikan bahwa peran generasi muda dapat diwujudkan melalui banyak hal, dari yang paling sederhana hingga yang berskala luas. Mulai dari menjadi relawan pendidikan untuk adik-adik di sekitar, membersihkan lingkungan, hingga membangun komunitas yang saling mendukung.
Fitri menekankan bahwa teknologi dan kreativitas adalah dua senjata utama generasi muda dalam memperkuat kontribusi mereka terhadap SDGs. Melalui konten digital, anak muda dapat menyuarakan isu-isu penting, menyebarkan kesadaran, bahkan menggalang aksi. Tak kalah penting, wirausaha sosial juga disoroti sebagai jalan tengah antara kemandirian ekonomi dan kepedulian lingkungan. Anak muda yang cerdas, kata Fitri, adalah mereka yang mampu melihat tantangan sebagai peluang.
Tentu saja, jalan menuju kontribusi tak selalu mudah. Rasa minder, kurang percaya diri, atau merasa bukan siapa-siapa sering kali menjadi tembok penghalang. Namun, di balik tantangan itu, teknologi menjadi peluang luar biasa yang bisa diakses siapa saja. Bahkan dalam data yang ia sajikan, disebutkan bahwa 65% inovasi SDGs dunia dipicu oleh ide anak muda, angka yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga menegaskan bahwa suara dan tindakan generasi muda memiliki arti besar. (Mawar)