Kader Muhammadiyah: Pelopor, Pelangsung, dan Penyempurna Amanah

Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Mahasiswa BPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. LPSI UAD)
Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bagi mahasiswa penerima Beasiswa Program Misi (BPM). Kegiatan ini merupakan bentuk penguatan nilai-nilai Islam yang membumi dan progresif. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 26 Juli 2025, ini sekaligus menegaskan kembali peran mahasiswa kader Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan umat yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadis.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Dr. H. Nur Kholis, M.Ag., Wakil Rektor Bidang AIK UAD, yang menekankan pentingnya etos dalam diri mahasiswa Muhammadiyah. Beliau menggarisbawahi spirit Surah Al-‘Ashr sebagai salah satu etos kerja unggulan dalam Muhammadiyah. “Kita harus terbiasa memprediksi apa yang akan dibutuhkan di masa depan, serta bertindak dengan ketepatan, kecepatan, dan kerja keras. Wal-‘Ashr adalah etos Muhammadiyah yang melampaui zamannya. Persiapan hari ini adalah untuk esok hari,” jelasnya.
Materi inti disampaikan oleh Dr. Syahdara Anisa Makruf, M.Pd.I., Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia mengangkat makna QS. Ali Imran: 110, yang menekankan bahwa menjadi umat terbaik bukan hanya soal kesalehan individu, tetapi juga keberanian menghadirkan perubahan sosial. Konsep amar ma’ruf nahi munkar harus nyata dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam melawan ketidakadilan, kemiskinan struktural, kekerasan simbolik, dan ketimpangan sosial.
Dalam sesi berikutnya, mahasiswa diajak merefleksikan QS. Al-Ma’un sebagai kritik terhadap mereka yang mengabaikan anak yatim, orang miskin, dan nilai-nilai keadilan sosial, yang disebut sebagai pendusta agama. Dakwah Islam, lanjut Dr. Syahdara, harus bersifat membebaskan dan memberdayakan, senada dengan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin.
Sebagai penutup, mahasiswa diperkenalkan dengan Risalah Islam Berkemajuan, sebuah pandangan Islam yang progresif, terbuka terhadap ilmu dan ijtihad kontemporer, namun tetap berpijak pada nilai keislaman. Islam ditegaskan sebagai kekuatan transformatif yang mengedepankan keadilan, kesetaraan gender, kebebasan, dan hak asasi manusia sebagai bagian tak terpisahkan dari ajarannya.
Dengan semangat pembinaan ini, mahasiswa UAD diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara spiritual, sosial, dan ideologis. Mereka disiapkan untuk menjadi kader Muhammadiyah yang mampu menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah. (Lin)