KKN MAs 100 Buat Inovasi Pancake Anti Stunting dan Card of Stunting bagi Balita
Kelompok 100 Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) yang berada di Desa Kebak, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, meluncurkan inovasi terbaru dengan fokus pada pencegahan stunting untuk balita. Kegiatan ini diinisiasi oleh Nelly Kusuma Dewi, yang merupakan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Inovasi tersebut meliputi pembuatan pancake anti stunting yang dirancang khusus untuk meningkatkan asupan nutrisi balita di Desa Kebak. Pancake dibuat dengan bahan-bahan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti pisang, tepung mocaf, telur, dan susu sehingga membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Pembuatan pancake melibatkan pelatihan bagi para ibu yang anaknya terindikasi stunting. Hal ini bertujuan agar para ibu dapat membuat sendiri ketika rumah. Program ini juga meningkatkan pengetahuan mereka tentang gizi dan bahan praktis untuk penyediaan makanan sehat bagi keluarga.
Dalam peluncurannya, KKN MAs 100 juga memperkenalkan card of stunting (CoS), sebuah kartu yang berfungsi sebagai alat edukasi bagi orang tua. Kartu ini memuat informasi penting mengenai tanda-tanda, penyebab, dan pencegahan stunting, serta tips gizi untuk memastikan kesehatan optimal balita.
Sosialisasi mengenai penggunaan CoS juga dilakukan secara intensif untuk memastikan para ibu yang anaknya terindikasi stunting memahami manfaat kartu tersebut. Tim KKN MAs 100 juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan lokal untuk memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana kartu tersebut dapat digunakan untuk memantau kesehatan balita.
“Inovasi ini sangat bermanfaat untuk saya dan ibu-ibu lainnya. Melalui CoS, orang tua jadi lebih mudah memantau perkembangan anak sekaligus dapat menanggulangi stunting sejak dini,” ungkap salah satu ibu.
Mahasiswa KKN berharap inovasi ini dapat mengurangi stunting di Desa Kebak dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak. Melalui kombinasi pancake anti stunting dan CoS, tim berkomitmen untuk menyediakan solusi pencegahan jangka panjang yang berdampak negatif pada kesehatan balita. Selain itu, diharapkan dengan peluncuran inovasi ini akan menginspirasi desa-desa lain untuk penanganan stunting melalui pendekatan holistik yang berkelanjutan.
“Kami juga berharap dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan dan dampak positif dari inovasi ini, mendukung upaya-upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai inisiatif dan inovatif,” tegas mahasiswa KKN. (Nelly)