KKN UAD Beri Penyuluhan dan Cek Kesehatan bagi Warga Ledok Macanan
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 84 Unit VI.A.1 mengadakan penyuluhan dan pengecekan kesehatan bagi warga Ledok Macanan RW 2 Suryatmajan, Danurejan (20-11-2022). Bertempat di Balai Serbaguna desa setempat, pengecekan kesehatan berfokus pada penyakit hipertensi dan diabetes melitus.
Renata Shafira selaku salah satu anggota unit KKN UAD sekaligus mahasiswa kedokteran UAD didapuk menjadi pembicara dalam kegiatan ini. Banyak warga yang hadir dalam kesempatan itu, terutama para lansia. Antusiasme tersebut menunjukkan bahwa warga Ledok Macanan cukup menyadari tentang urgensi menjaga kesehatan.
Kegiatan dimulai dengan sesi penyuluhan terkait hipertensi dan diabetes melitus. Dilanjutkan dengan pengecekan tekanan darah, gula darah, dan penimbangan berat badan oleh mahasiswa KKN UAD. Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa cukup banyak warga yang telah mengonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi. Meski demikian, beberapa juga masih ada yang belum mengonsumsi obat tersebut padahal memiliki tekanan dan gula darah yang tergolong tinggi. Selanjutnya, mereka disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut di puskesmas setempat.
Dalam sesi penyuluhan, Renata menjelaskan bahwa hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit yang sering tidak disadari oleh masyarakat sehingga perlu dilakukan pengecekan rutin. Ia juga mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang jarang atau belum pernah melakukan pengecekan tekanan darah ataupun gula darah. “Dua penyakit tersebut sering terjadi tanpa gejala. Maka tidak heran jika banyak warga yang merasa sehat, tetapi ternyata tanpa sadar mengidap penyakit hipertensi dan diabetes,” terang Renata.
Berkat kegiatan ini, warga Ledok Macanan mengaku sangat senang dan terbantu. Rusmiatun, salah satu warga yang ikut pengecekan kesehatan, mengungkapkan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat. “Kami senang, apalagi pengecekannya gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun,” jelasnya. Antusiasme warga juga terlihat dari keaktifan mereka dalam mengajukan pertanyaan kepada pembicara, salah satunya terkait dengan konsumsi obat-obatan. (tsa/arl)