KKN UAD Meriahkan Merti Pedukuhan Pronosutan Kulon Progo
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 111 Unit VI.D.1 turut andil dalam pelaksanaan Merti Pedukuhan di Pedukuhan Pronosutan, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo. Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh warga Pedukuhan RT 50 sampai 58 dan berlangsung pada Kamis, 27 Agustus 2023.
Merti Pedukuhan adalah tradisi turun temurun masyarakat di Jawa, atau biasa disebut “bersih” desa. Di mana, warga desa saling gotong royong mengiring berbagai hasil bumi, makanan, dan sejenisnya yang diarak menuju titik tertentu. Dalam proses persiapan agenda ini sendiri melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa UAD yang tengah melaksanakan KKN.
Kepala Pedukuhan Pronosutan menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur sekaligus melestarikan tradisi leluhur. “Merti Pedukuhan berupa prosesi upacara adat mulai dari kirab budaya, gunungan hasil bumi, dan juga pentas kesenian tari tradisional yang digelar pada siang harinya,” tambahnya.
Sementara Rohman, selaku panitia Merti Pendukuhan, menjelaskan rangkaian acara yang terdiri dari acara pelepasan yang dilaksanakan setelah barisan kirab sudah siap dan rapi, di mana barisan paling depan diisi oleh bragada kemudian di belakangnya ada gunungan, punakawan, barisan antar RT, dan paling belakang diisi oleh ogoh-ogoh.
“Setelah pelepasan, barisan kirab berjalan menyesuaikan jalur yang sudah ditentukan yakni mengelilingi Pedukuhan Pronosutan. Sepanjang jalan barisan kirab, masing-masing RT melakukan berbagai penampilan seperti yel-yel dan nyanyian tradisional. Jika sudah sampai pada titik yang ditentukan, acara dilanjutkan dengan penampilan seni tradisional oleh masyarakat Pronosutan dan acara terakhir ditutup dengan rebutan gunungan. Selain itu, juga akan ada pagelaran jatilan sebagai penutup acara,” jelas Rohman.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, ia berharap tradisi Merti Pedukuhan bisa terus terlaksana dengan lebih meriah serta dilestarikan oleh generasi muda.
Lebih lanjut, Detto, Ketua KKN Unit VI.D.1, menjelaskan, “Adanya kegiatan Merti Pedukuhan ini menjadi momentum besar bagi kami sebagai mahasiswa untuk mempelajari realitas masyarakat, khususnya di Pronosutan yang begitu kaya dengan kebudayaan dan sejarahnya,”.
Karena itu, kata Detto, kedatangan kami sebagai mahasiswa KKN berusaha tidak membawa ego super hero dengan menjadi paling tahu ataupun paling hebat, melainkan mahasiswa yang benar-benar menjadi pengabdi masyarakat sekaligus banyak belajar.
Sebagai bentuk kontribusi mahasiswa KKN dalam agenda ini, ia menjelaskan bahwa hal paling mendasar yang harus dilakukan adalah berbaur dengan masyarakat. Detto menilai, tanpa berbaur dengan masyarakat pastinya kontribusi mahasiswa KKN tidak akan maksimal, hal ini berkaitan dengan kesadaran terhadap pola komunikasi dan interaksi masyarakat.
“Kami berusaha memberikan kontribusi maksimal, salah satunya dengan membagi satu orang anggota KKN dalam satu RT agar semakin dekat dengan masyarakat. Tentunya kami tidak mengambil alih, tetapi mencoba turut andil di berbagai lini. Saya kira dengan demikian kami akan mendapat pelajaran lebih banyak.” pungkas Detto. (doc)