Kripick Rakyat, Inovasi Keripik Pisang Lumer

Tim Kripick Pisang Juara Harapan III Inovasi Produk di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) FAIR (Foto. Humas UAD)
Ajang UAD FAIR 2025 yang digelar pada 13–14 Juni menjadi momentum penting bagi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan mahasiswa kampus lainnya untuk menampilkan ide bisnis kreatif dan inovatif. Salah satu tim yang berhasil mencuri perhatian adalah tim Kripick Rakyat. Tim Kripick Rakyat beranggotakan Azka Alfarisi (Ketua), Rahmat Aji Riadi, Faiz Dimas Arya Putra, Sofia Mayani Kurniawati Sitorus, dan Irvan Fajar Ramadan, yang seluruhnya berasal dari Program Studi (Prodi) Manajemen.
Mereka menghadirkan terobosan dalam dunia camilan dengan memadukan kerenyahan keripik pisang dan krim lumer dalam berbagai varian rasa. Inovasi ini berangkat dari pengamatan terhadap olahan pisang yang umumnya hanya disajikan dalam rasa gurih atau asin secara tradisional. Produk ini dikemas dengan menarik dan menyasar konsumen dari berbagai kalangan. Nama “Kripick Rakyat” memiliki filosofi tersendiri. Penulisan “Kripick” dengan huruf ‘c’ di akhir dipilih agar terdengar lebih modern, unik, dan mudah diingat. Sementara itu, kata “Rakyat” menggambarkan semangat inklusivitas dan keinginan agar produk ini bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Keikutsertaan dalam UAD FAIR didasari oleh keinginan untuk memperkenalkan brand Kripick Rakyat kepada khalayak yang lebih luas. Tim melihat UAD FAIR sebagai wadah strategis untuk meningkatkan kesadaran merek, melakukan uji pasar secara langsung, serta membangun koneksi dengan konsumen melalui interaksi di stan. Berbagai momen positif turut mewarnai perjalanan tim ini selama mengikuti UAD FAIR. Pelatihan mengenai Canva, video kreatif, dan Business Model Canvas (BMC) menjadi bekal baru yang menambah wawasan.
Puncak kebahagiaan datang ketika Kripick Rakyat dinobatkan sebagai Juara Harapan III dalam kategori Inovasi Produk. “Mulailah dari hal yang sederhana, tetapi konsisten. Tidak perlu menunggu modal besar atau ide luar biasa. Gagal itu wajar, yang penting belajar dari setiap kesalahan dan terus mencoba lagi dengan cara yang lebih baik,” ucap Azka. (Mawar)