LPSI UAD Gelar Bedah Buku Karya Antropolog Jepang, Prof. Mitsuo Nakamura

Bedah Buku Karya Antropolog Jepang oleh LPSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ulinuha)
Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Bedah Buku Mengamati Islam di Indonesia 1971-2023 pada Kamis, 25 September 2025. Buku ini merupakan karya Prof. Mitsuo Nakamura, seorang antropolog asal Jepang yang sudah lebih dari lima puluh tahun menekuni kajian tentang Islam di Indonesia. Dr. Didik Baihaqi Arif, M.Pd. dan Hendra Darmawan, S.Pd., M.A, berperan sebagai pembedah buku dalam acara ini.
Buku “Mengamati Islam di Indonesia 1971-2023” memuat kumpulan tulisannya sejak tahun 1971 hingga 2023. Isinya beragam, dan banyak menyoroti dinamika Islam di Indonesia, termasuk perkembangan organisasi besar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Tak heran, buku ini menarik untuk dibaca oleh mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum, karena sarat informasi.
Dalam pemaparannya, Dr. Didik menekankan bahwa buku ini merupakan perjalanan intelektual yang memiliki tiga tujuan utama yang ingin dicapai penulis. Pertama, sebagai wujud rasa syukur dan apresiasi kepada banyak pihak yang telah membantu penelitian. Kedua, untuk memperoleh respons dari para pembaca, khususnya umat Islam, terhadap pemikiran penulis tentang Islam di Indonesia. Ketiga, untuk mendapatkan evaluasi dan komentar kritis dari para akademisi, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Sementara itu, Hendra menyoroti bagaimana Nakamura juga menggali topik-topik baru dalam bukunya. Beberapa di antaranya adalah pengamatan tentang pendidikan tinggi Islam di Indonesia pasca-Jepang, pandangan mengenai posisi Indonesia yang bukan negara agama dan juga bukan negara sekuler tetapi berlandaskan Pancasila dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tentunya kegiatan bedah buku yang diadakan LPSI ini bukan sekadar membahas isi buku, tetapi juga menjadi ruang diskusi bersama untuk melihat kembali perjalanan panjang Islam di Indonesia melalui perspektif seorang peneliti asing yang telah akrab dengan masyarakat Indonesia.(Lin)