Mahasiswa dari Berbagai Perguruan Tinggi Meriahkan Dahlan Muda Expo di UAD FAIR 2025

Pengunjung antusias mencoba video gim Nusantara Pasar Bubrah karya tim Universitas Tidar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) FAIR (Foto. Farel)
Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar UAD FAIR 2025 pada 13–14 Juni 2025. Salah satu rangkaian kegiatan yang menjadi daya tarik utama adalah Dahlan Muda Expo, yang menghadirkan partisipasi dari berbagai perguruan tinggi, baik dari jaringan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah maupun perguruan tinggi negeri. Perguruan tinggi yang turut ambil bagian di antaranya: Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Universitas Tidar.
Beragam produk inovatif dipamerkan dalam ajang Dahlan Muda Expo. Tim Fruits Loca dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menghadirkan salad buah rendah kalori berbasis saus yogurt dan madu. Produk ini tak hanya sehat, tetapi juga telah memenuhi persyaratan legalitas usaha, menjadikannya contoh nyata kesiapan mahasiswa dalam berwirausaha.
Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Jakarta memperkenalkan Cookie Corner, kue kering sehat tanpa gula yang dibuat dari tepung mocaf, sebagai alternatif camilan bagi masyarakat yang peduli kesehatan.
Tak kalah menarik, dua tim dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo membawa produk dengan pendekatan berbeda. Tim pertama mengangkat Sedjamoe, inovasi jamu celup praktis yang memperkenalkan kembali budaya minum jamu kepada generasi muda. Tim lainnya menghadirkan BaTen, sebuah aplikasi digital yang menghubungkan pengrajin batik dan tenun dengan konsumen secara langsung, sebagai upaya mendigitalisasi industri kreatif lokal sekaligus melestarikan budaya Nusantara.
Tim Lokalita Universitas Muhammadiyah Purwokerto menampilkan ASASTA Bag, tas ramah lingkungan berbahan limbah gelas plastik. Inovasi ini diangkat sebagai bentuk kepedulian terhadap isu lingkungan sekaligus edukasi pentingnya daur ulang menjadi produk bernilai ekonomis.
Universitas Tidar tampil dengan gagasan berbasis teknologi digital melalui gim video Nusantara: Pasar Bubrah. Mengusung tema edukasi budaya lokal yang dibalut dalam nuansa horor, gim ini dibuat untuk menjawab kekhawatiran akan rendahnya pengetahuan generasi muda terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan memanfaatkan pendekatan yang dekat dengan generasi Z, tim ini membuktikan bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan melalui media yang modern dan menyenangkan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh seluruh partisipan. Mereka mengapresiasi UAD FAIR 2025 sebagai ajang yang bukan hanya menampilkan produk, tetapi juga menjadi ruang bertumbuh dan belajar bersama. Para mahasiswa merasa mendapat pengalaman baru, baik dalam membangun jejaring, menerima masukan konstruktif dari juri, maupun memperkuat mental kewirausahaan saat berinteraksi langsung dengan pengunjung. Sinergi antarperguruan tinggi dalam kegiatan ini juga mempererat hubungan antarmahasiswa lintas wilayah dan latar belakang. (Adi)