Mahasiswa Ilkom UAD Adakan Parade Mancanegara
Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Angkatan 2020 gelar Youth International Communication Festival, Performing Art Festival, & Expo. Acara parade seni dan budaya dari mancanegara ini merupakan luaran dari 2 mata kuliah yakni Networking dan Komunikasi Internasional.
Digelar pada Rabu, 30 November 2020 di Kampus Utama UAD, acara ini menyuguhkan parade seni dan budaya dari 10 negara. Adapun negara tersebut di antaranya Amerika Serikat, Afrika Selatan, India, Malaysia, Korea Selatan, Turki, Cina, Thailand, Arab Saudi, dan Jepang. Tidak hanya menampilkan kultur mancanegara saja, sejumlah panitia acara juga terlihat mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Bundo Kanduang dari Minangkabau, Miskat dari Kalimantan Timur, dan masih banyak lainnya.
Meski digelar hanya 1 hari dan dalam kondisi cuaca yang kurang baik (gerimis), acara yang dibuka untuk umum itu mendapatkan perhatian yang luar biasa. Hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran peserta yang terdiri atas mahasiswa dari luar UAD dan menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi kebudayaan yang ada di Yogyakarta.
Harwizar Soetanandika selaku ketua panitia mengatakan, acara ini telah dipersiapkan oleh panitia selama 7 pekan. Berkat kinerja dan kerja sama yang baik oleh panitia maupun dukungan yang diberikan, acara sukses digelar dan memberikan kesan yang baik bagi Prodi Ilkom UAD.
“Mahasiswa saya yang terlibat harus bisa mempresentasikan budaya dan tradisi dari negara-negara yang mereka perankan. Selain parade kesenian yang mereka suguhkan, keunikan stan bazar dari tiap negara yang mereka kreasikan juga dinilai,” ucap Fitrinanda An Nur, S.I.Kom., M.A. selaku dosen pembimbing sekaligus pengampu mata kuliah Networking dan Komunikasi Internasional.
Di samping sebagai media dan luaran mata kuliah, Fitri menganggap acara semacam ini menjadi salah satu ajang promosi Prodi Ilkom UAD di mata khalayak umum. “Harapan saya sebagai dosen pengampu mata kuliah, agar kelak acara parade dan seni budaya bisa terselenggara setiap tahun. Kami di jajaran dosen melihat kegiatan ini memiliki peluang untuk dipromosikan menjadi agenda rutin tahunan resmi prodi.”
Lebih lanjut ia mengungkapkan, semoga setelah mahasiswa Ilkom UAD melakukan praktik, mereka mendapatkan manfaat dari kedua mata kuliah tersebut. Menurutnya, mahasiswa tidak melulu diberikan paham pengetahuan mata kuliah melalui pengerjaan soal secara tertulis, melainkan bisa dengan mengadakan kegiatan yang menyenangkan tanpa meninggalkan esensi capaian pembelajaran yang hendak dituju. (did)