Mahasiswa Prodi BSA UAD Terpilih Jadi Duta Bahasa DIY
Nur Aqidah, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), terpilih menjadi Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2022. Mahasiswa angkatan 2018 ini mengaku senang dapat menjadi perwakilan kampus. Atas pencapaiannya itu, meski sedikit merasa terbebani, juga menjadi motivasi dirinya untuk berbahasa Indonesia dan bahasa Jawa lebih baik lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Pemilihan Duta Bahasa diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Nur Aqidah menjelaskan bahwa dirinya memperoleh informasi mengenai pendaftaran dari temannya yang sedang magang tempat tersebut.
“Alasan mengikuti pemilihan Duta Bahasa tak lain karena masih satu rumpun dengan prodi yang saya ambil dalam perkuliahan, yaitu Bahasa dan Sastra Arab. Meskipun beda bahasa, bahasa Arab selaku bahasa asing juga termasuk dalam gaungan Balai Bahasa, jadi tetap ada kaitannya,” jelasnya ketika ditanya mengenai motivasi mengikuti pemilihan.
Selain itu, Nur Aqidah juga mengaku bahwa ia ingin menjalin silaturahmi yang lebih luas. Melalui ajang Duta Bahasa ini, pastinya akan banyak ia jumpai orang-orang hebat yang dapat dijadikan sebagai relasi yang bermanfaat bagi kariernya ke depan. Dalam pemilihan, ia pun dapat melatih pengetahuan, wawasan kebahasaan dan kesastraan, juga tentang soft skill seperti public speaking.
Serangkaian persiapan dilakukan oleh Nur Aqidah untuk ajang tersebut, seperti mempersiapkan mental, pengetahuan, wawasan bahasa asing, serta bahasa daerah yang dikuasai. Dalam pemilihan Duta Bahasa, hal yang diujikan meliputi pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti pemakaian padanan kata, imbuhan, dan lain-lainnya, kemudian public speaking juga memiliki pengaruh yang besar karena seleksi dilakukan di atas panggung selama tiga kali berturut-turut. Terdapat pula seleksi bakat yang dimiliki peserta. Berkat kerja kerasnya inilah Nur Aqidah berhasil lolos dan terpilih menjadi Duta Bahasa dari total pendaftar kurang lebih 100 peserta.
“Kendala yang saya hadapi berupa persiapan yang belum begitu matang, karena saya mendaftar tepat sebelum H-1 pendaftaran ditutup. Meski begitu, alhamdulillah saya tetap menjadi pemenang,” tutupnya. (wid)