Mahasiswa Sastra Indonesia UAD, Torehkan Prestasi di Sayembara Sastra Besurek Universitas Bengkulu
Puisi berjudul “Kehangatan-Kehangatan yang Berlayar dari Pelabuhan Bengkulu” menjadi karya yang mengantarkan Narendra meraih prestasi. Puisi ini memadukan kehangatan Pelabuhan Bengkulu dengan analogi selimut di kasur, menciptakan gambaran imajinatif tentang perjalanan kehangatan menuju Belanda. Inspirasi karyanya berasal dari bacaan tentang pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, seperti Pelabuhan Bengkulu dan Tanjung Priok, yang pernah menjadi latar puisi-puisinya sebelumnya.
Pemilik nama lengkap Narendra Brahmantyo itu merupakan mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang kembali menunjukkan kebolehannya di dunia sastra dengan meraih penghargaan dalam Sayembara Sastra Besurek 2024. Kompetisi bergengsi ini diadakan oleh Teater Besurek Universitas Bengkulu. Kompetisi berlangsung dari 28 Agustus hingga 29 November 2024, diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Narendra menekankan pentingnya tema sejarah yang autentik dalam puisi-puisinya. “Keunikan puisi saya adalah kombinasi antara sejarah yang tidak banyak diketahui orang dan analogi yang segar,” ujarnya. Proses kreatifnya melibatkan pembacaan literatur sejarah, eksplorasi referensi gaya puisi, dan refleksi mendalam terhadap budaya lokal.
Meski menghadapi tantangan waktu karena aktivitas organisasi dan kegiatan kampus lainnya, Narendra tetap berkomitmen menghasilkan karya berkualitas. Ia juga mengambil banyak pembelajaran dari sejarah, yang menurutnya sering kali jarang dibicarakan, terutama dalam konteks budaya lokal.
Ke depannya, Narendra bercita-cita terus berkontribusi di dunia sastra, baik melalui perlombaan, publikasi di media, maupun menerbitkan buku. “Saya berharap ini menjadi awal untuk lebih banyak karya yang dapat menginspirasi, baik bagi saya maupun teman-teman di UAD,” tuturnya dengan optimis.