Mahasiswa UAD Olah Tanaman Songgolangit Jadi Penangkal Radikal Bebas
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan riset berjudul “Studi In Vivo Potensi Flavonoid Ekstrak Songgolangit (Tridax procumbens L.) Sebagai Bentuk Protektif Radikal Bebas pada Saluran Pernapasan Perokok Aktif”. Riset tersebut merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Kemendikbuddiktiristek RI.
Tim Songgolangit didampingi oleh dosen pendamping Haris Setiawan, S.Pd., M.Sc., diketuai oleh Aulia Syafadilla Azali, dan beranggotakan Diah Kartika Wardani, Intan Faya Nurazizah, Annisaa’ Nurrohiim yang berasal dari program studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan. (25/10)
“WHO menyatakan bahwa kurang lebih 90% populasi manusia yang hidup di daerah perkotaan besar menghirup udara dengan jumlah paparan toksikan tinggi, seperti paparan asap rokok. Paparan asap rokok dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara yang sehat,” ungkap Aulia.
Ia menambahkan, tim menggunakan tanaman ini sebagai penangkal radikal bebas karena mengandung antioksidan berupa flavonoid. Songgolangit merupakan tanaman liar yang belum banyak dimanfaatkan oleh karena itu tim menggali potensi dari efektivitasnya.
Tim menggali potensi dan efektivitas songgolangit bagi dunia kesehatan, yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak songgolangit terhadap perubahan histologi organ pernapasan serta dalam menurunkan kadar Superoxide dismutase (SOD) dan malondialdehid (MDA). Bagi Masyarakat, penelitian ini memberikan informasi bahwa tanaman ini dapat dijadikan sumber bahan alami dalam menangkal radikal bebas yang ditimbulkan oleh asap rokok.
“Sudah banyak penelitian mengenai asap rokok, sehingga kami harus menonjolkan songgolangit sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dari asap rokok ditandai dengan meningkatnya kadar MDA dan menurunya SOD yang dapat di uji melalui darah,” papar Haris Setiawan.
Senyawa dari asap rokok dapat bersifat radikal bebas yang dapat mengganggu pertahanan antioksidan alami atau SOD yang ada di dalam tubuh, serta memicu terjadinya peroksidasi lipid MDA yang dapat memperkuat stres oksidatif.
MDA mengalami peningkatan apabila terpapar asap rokok sedangkan SOD akan mengalami penurunan. Hasil pengujian MDA dan SOD menunjukan adanya efektivitas yang disebabkan dari ekstrak songgolangit. Pengamatan histopatologi trakea dan paru-paru menunjukan adanya kerusakan setelah paparan asap rokok. Di sisi lain, pada perlakuan paparan asap rokok dan pemberian ekstrak songgolangit sel-sel mengalami perbaikan.
“Sudah banyak penelitian mengenai tanaman ini, tetapi masih jarang yang menggunakan potensinya. Kami berharap ada penelitian yang lebih luas mengenai potensi dari tanaman songgolangit yang dapat dimanfaatkan,” jelasnya. (doc)