Mahasiswa UAD Raih Juara I di Kompetisi Internasional LICCCOM 2024
Herlambang Yudha, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dengan meraih juara I dalam kompetisi Literature, Culture, and Communication Competition (LICCCOM) 2024. Kompetisi internasional yang diselenggarakan secara daring ini diadakan oleh Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) UAD, dengan peserta dari berbagai negara, termasuk Filipina, Cina, dan Malaysia.
Yudha berhasil memenangkan kategori Essay Writing dengan esai berjudul “The Role of the Young Generation in Preserving Culture and Literature, Challenges, and Opportunities in the Digital Era”.
Dalam esainya, Yudha mengeksplorasi peran penting generasi muda dalam melestarikan budaya dan sastra di tengah tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh era digital. Esai ini menekankan bagaimana teknologi bisa menjadi alat yang ampuh untuk melestarikan dan mempromosikan budaya, serta mendorong generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam upaya tersebut.
“Saya ingin menekankan bahwa kita sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya kita. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi juga harus aktif berpartisipasi dalam melestarikan dan mengembangkannya,” ujarnya dengan semangat.
Untuk mencapai prestasi ini, Yudha melakukan persiapan yang cukup matang. Ia melakukan riset mendalam tentang topik esai, membaca berbagai sumber referensi, menyusun kerangka esai, serta menulis dan merevisi esai berulang kali. Ia juga berlatih menulis esai dalam bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuannya.
Akan tetapi, perjalanan dalam meraih pencapaian ini tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi Yudha adalah mengatur waktu antara mengerjakan esai dan kegiatan akademik lainnya. “Saya harus benar-benar disiplin dan memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin untuk melakukan riset, menulis, dan merevisi esai. Menulis esai dalam bahasa Inggris memang menantang, tetapi saya melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris saya,” tuturnya.
Ia berhasil mengatasi tantangan ini dengan membuat jadwal yang terstruktur dan memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tenggat waktu dan tingkat kepentingannya. “Kuncinya adalah disiplin dan manajemen waktu yang baik. Kita harus bisa menentukan prioritas dan fokus pada apa yang penting,” tambahnya.
Yudha merasa sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. “Rasanya luar biasa! Jujur, saya nggak nyangka bisa menang. Persaingannya sangat ketat, dan melihat karya-karya peserta lain membuat saya semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Alhamdulillah, saya senang dan bersyukur banget bisa meraih juara I dalam kompetisi ini,” ujarnya dengan penuh kebahagiaan.
Ia juga merasa terhormat dapat mewakili UAD di ajang internasional dan bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa berbakat dari berbagai negara. Dari pengalaman ini, Yudha belajar banyak hal, termasuk pentingnya manajemen waktu, ketekunan, dan kemampuan beradaptasi. Ia juga mendapatkan wawasan baru tentang peran generasi muda dalam melestarikan budaya dan sastra di era digital.
“Proses ini mengajarkan saya untuk tidak mudah menyerah dan selalu berusaha memberikan yang terbaik, apa pun tantangannya,” kata Yudha.
Yudha tidak berhenti di sini. Ia bertekad untuk terus mengembangkan kemampuan menulisnya dan berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi lainnya. Selain itu, ia juga berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk aktif berkarya dan berprestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik. (Nfs)