Mengenal Stunting dan Cara Pencegahannya
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 84 Unit VI.D.2 mengadakan sosialisasi pencegahan stunting di wilayah RW 15 Suryatmajan. Danurejan, Yogyakarta, pada Minggu (27-11-2022). Bertempat di Balai Serbaguna area setempat, kegiatan tersebut menyasar para ibu dan pemuda-pemudi sekitar.
Nurul Haq Ode Sami sebagai salah satu anggota unit sekaligus mahasiswa Fakultas Kedokteran UAD didapuk menjadi pembicara untuk menyampaikan materi. Tujuan dilaksanakannya program ini yaitu untuk memberikan pemahaman kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita terkait pemenuhan gizi sempurna sejak dalam kandungan, bahaya stunting, hingga cara mencegahnya.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting atau yang biasa disebut kerdil/pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Terutama ada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. “Stunting biasanya terjadi saat anak masih dalam kandungan dan akan terlihat ketika mereka memasuki usia 2 tahun,” terang Nurul.
Faktor penyebabnya antara lain adalah praktik pengasuhan yang tidak baik, mencakup kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi saat sebelum maupun pada masa kehamilan. Kurangnya akses makanan bergizi juga dapat menjadi salah satu penyebab. Sementara untuk ciri-cirinya di antaranya wajah tampak lebih muda dari usianya, kesulitan konsentrasi dan memori belajar, mudah terserang berbagai penyakit infeksi, pertumbuhan melambat, berat badan tidak naik bahkan cenderung turun, hingga tanda pubertas melambat.
Adapun untuk cara pencegahannya bisa dilakukan melalui pemenuhan nutrisi pada 1.000 HPK, pola hidup sehat, edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja, edukasi tentang persalinan dan pentingnya melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), akses terhadap sanitasi dan air bersih yang mudah, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan dan rutin imunisasi.
Dengan adanya kegiatan tersebut, tim Unit VI.D.2 berharap dapat memotivasi masyarakat agar tidak mengabaikan stunting. Selain itu, masyarakat juga diharapkan tetap meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sebagai generasi yang sehat untuk mampu bersaing di dunia luar. (tsa)