Mengenal Tentang Taharah
Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan taharah pada Rabu, 2 November 2022. Acara bertempat di Masjid Islamic Center UAD dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Persada UAD TV. Hadir sebagai pemateri Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H., yang merupakan Wakil Direktur Bidang Sumber Daya Manusia dan Kurikulum Persada.
Masuk tema bahasan, Ustaz Budi menyampaikan bahwa ada 2 macam taharah yaitu ruhiyah dan badaniyah. Ruhiyah merupakan kesucian jiwa dari syirik dan maksiat serta disucikan dengan tauhid dan amal shalih. Sedangkan badaniyah merupakan kesucian badan dan pakaian dari najis dan hadas serta disucikan dengan cara mencuci seperti wudu dan mandi atau tayamum.
Taharah badaniyah ini untuk membersihkan najis hukmi (hadas) dan najis haqiqi (najis). Hadas kecil seperti buang air kecil dan buang air besar, keluar madzi dan wadi, serta kentut, cara menyucikannya dengan wudu. Hadas besar meliputi senggama, keluar mani, haid atau nifas, cara menyucikannya dengan mandi. Selain itu, najis dapat dibedakan menjadi 3 yaitu najis ringan seperti air kencing bayi laki-laki, najis sedang seperti darah haid dan nifas, serta najis berat seperti liur anjing.
“Alat bersuci itu ada 3 yakni wudu atau mandi, tayamum, dan istijmar. Wudu atau mandi dengan air mutlak dan air musta’mal seperti air hujan, mata air, embun, salju, juga zamzam. Sedangkan tayamum bisa menggunakan tanah dan debu. Bersuci dengan cara istijmar dapat dilakukan dengan menggunakan benda padat seperti tisu, kayu, dan batu,” papar Ustaz Budi.
Ia juga menjelaskan tentang wudu dan hadas kecil. Wudu dilakukan untuk menghilangkan hadas kecil dengan cara menggunakan air yang suci pada anggota wudu yaitu wajah, kedua tangan, kepala (rambut), dan kedua kaki dengan cara yang ditentukan. Sedangkan hadas kecil merupakan seseorang yang tidak dalam keadaan berwudu atau batal wudunya. Hal-hal yang dapat dikategorikan berhadas kecil yaitu buang air kecil, buang air besar, mengeluarkan kentut, menyentuh kemaluan, tidur nyenyak berbaring, serta mengeluarkan madzi dan wadi.
Terakhir, kegiatan ditutup dengan penayangan video tata cara berwudu dan tayamum. Antusiasme peserta pada kegiatan ini sangat tinggi dilihat dari banyaknya peserta yang bertanya pada saat sesi tanya jawab. (frd)