Optimalisasi Kepemimpinan sebagai Upaya Menuju World Class University
Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead) tengah menyelenggarakan workshop evaluasi dan pengembangan Leadership and Management Development Programme (LMDP) serta Leadership and Management Development Network (LMDN) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 20‒23 Februari 2023. Program ini berfokus pada peningkatan kompetensi kepemimpinan dan manajemen para pimpinan perguruan tinggi di Indonesia.
Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D. selaku perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia menyampaikan bahwa workshop tersebut bertujuan untuk mengevaluasi implementasi piloting programme dan mengembangkannya lagi. Hal itu perlu dilakukan agar semua universitas partner memiliki semua kebutuhan yang diperlukan untuk mengimplementasikannya.
Program iHiLead berkaitan erat dengan kebutuhan untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan dan manajemen dari perguruan tinggi di Indonesia. Umumnya, pimpinan universitas di Indonesia memiliki latar belakang sebagai seorang dosen atau peneliti. Beberapa dari mereka tidak memiliki kompetensi pelatihan manajerial. LMDN kemudian hadir sebagai jawaban untuk memfasilitasi pengembangan manajerial akademik dan nonakademik di semua level untuk merespons perubahan struktural di perguruan tinggi.
Pimpinan perguruan tinggi berperan penting dalam mengembangkan institusinya menjadi world class university atau perguruan tinggi kelas dunia. “Saat ini, Indonesia baru memiliki 5 universitas yang berhasil masuk Top 500 QS World Ranking, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB),” papar Tjitjik.
Maka dengan itu, kolaborasi dalam iHiLead diharapkan dapat membangun kapasitas dari para pemimpin perguruan tinggi di masa depan. Program ini juga diharapkan tidak hanya mengembangkan tujuan tersebut di lingkup para anggota konsorsium, tetapi juga kepada para pimpinan perguruan tinggi yang lain. Sehingga nantinya dapat tercipta “multiplayer effect” yang bermanfaat. (tsa)