Peluncuran Konseling Sebaya UAD Tingkat Program Studi 2025

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Launching Konseling Sebaya Program Studi (Foto. Ulinuha)
Kesehatan mental menjadi isu yang semakin penting di tengah dinamika kehidupan mahasiswa yang bisa berdampak pada kondisi psikologis mahasiswa. Kesadaran akan pentingnya dukungan emosional dan ruang aman untuk berbagi kini menjadi kebutuhan di lingkungan kampus. Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sebagai institusi pendidikan tinggi yang peduli terhadap kesejahteraan holistik mahasiswanya, mengambil langkah progresif dengan meluncurkan Program Konseling Sebaya Tingkat Program Studi.
Program ini secara resmi diluncurkan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) UAD pada Kamis, 22 Mei 2025, bertempat di Amphitarium Lantai 9 Gedung Utama Kampus 4 UAD. Acara peluncuran ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube @Klik_UAD sehingga bisa diakses oleh sivitas akademika maupun masyarakat luas. Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang memiliki peran penting dalam pengembangan karakter dan pendampingan mahasiswa, yakni Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd., selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kemahasiswaan (PKK) BIMAWA, dan Rena Legia Dermayu, S.Psi., selaku Koordinator Konselor Sebaya Tingkat Program Studi.
Dalam sambutannya, Dr. Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., selaku Kepala BIMAWA, menyampaikan apresiasinya atas terbentuknya tim konselor sebaya di setiap program studi. Ia menyebut program ini sebagai langkah strategis UAD untuk menyediakan ruang aman dan nyaman bagi mahasiswa agar bisa mencurahkan isi hati mereka serta memperoleh dukungan emosional dari teman sebaya yang sudah terlatih. “Harapannya semua sehat jiwa raganya sehingga tidak mengganggu proses belajar. Kita harus berpikir positif dan menghindari pertemanan yang toksik,” ujar Dr. Fajri.
Program Konseling Sebaya dirancang untuk menjadi garda dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Melalui pendekatan berbasis relasi setara antarmahasiswa, program ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk saling mendengarkan, memahami, dan menguatkan tanpa stigma maupun tekanan. Para konselor sebaya telah mendapatkan pelatihan khusus agar mampu memberikan pendampingan.
Lebih lanjut, mahasiswa, khususnya angkatan 2024, didorong untuk berpartisipasi aktif mendukung dan memanfaatkan layanan konseling sebaya ini. Program ini bukan hanya solusi saat menghadapi masalah, tetapi juga merupakan bagian dari upaya kolektif menciptakan lingkungan kampus yang sehat secara psikologis, inklusif, dan saling peduli. Dengan diluncurkannya program ini, UAD menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan sosial. Program Konseling Sebaya adalah langkah nyata dalam membangun budaya kampus yang lebih empatik dan peduli terhadap sesama. (Lin)