Peran Kader dalam Menguatkan Ekonomi Umat untuk Kemandirian Muhammadiyah

Pengajian Ramadan 1446 H PWM DIY Sesi 3 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terkait Isu Kemakmuran (Dok BHP UAD)
Sesi ketiga Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1446 H yang digelar pada Minggu, 9 Maret 2025, di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), membahas peran kader dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi umat. Kajian ini menghadirkan dua pemateri yang ahli di bidangnya, yaitu Noor Liesnani Pamella selaku pemilik Pamella Group dan Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. yakni Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sekaligus Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum (KKAU) UAD.
Noor Liesnani Pamella membawakan materi bertajuk “Keluarga Dakwah, Keluarga Pengusaha”. Ia mengisahkan perjalanan dalam membangun Pamella, yang terinspirasi dari Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad, yang mendukung dakwah Rasulullah melalui kekuatan ekonomi. Berdiri sejak tahun 1975 dengan dukungan keluarga, ia mengembangkan bisnisnya sembari menemani suaminya berdakwah. Dalam menjalankan usaha, ia selalu berpegang pada prinsip ekonomi Islam, dengan menunaikan zakat dan berbagi kepada sesama.
Menurutnya, keberhasilan bisnis harus didasari niat yang lurus dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. “Kiat sukses berbisnis salah satunya adalah niat kerja ikhlas karena Allah Swt. Kami berusaha menjauhi larangan-larangan Allah dalam menjalankan bisnis,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Utik Bidayati menyoroti pentingnya kaderisasi dalam menjaga keberlangsungan gerakan dakwah Muhammadiyah. Ia menekankan bahwa kader harus meningkatkan kualitas dan jangkauan dakwah, serta memiliki kompetensi yang mendukung peran mereka dalam membangun ekonomi umat. Salah satu upaya nyata Muhammadiyah dalam memajukan umat adalah melalui amal usaha, yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Amal usaha Muhammadiyah bertujuan untuk memuliakan umat. Salah satunya di bidang pendidikan yang ada untuk meningkatkan derajat hidup dan posisi mereka. Inilah wujud nyata dakwah Muhammadiyah,” ujarnya.
Di akhir sesi, pemateri menegaskan bahwa kemandirian ekonomi merupakan salah satu kekuatan utama dalam mengembangkan Muhammadiyah. Mereka mengingatkan bahwa umat Islam tidak boleh terombang-ambing akibat persoalan ekonomi, karena tanpa dukungan finansial yang cukup, perkembangan Muhammadiyah tidak akan sejauh ini. (Ito)