Peran Muhammadiyah dalam Mewujudkan Kemakmuran Ekonomi Umat Melalui Amal Usaha

Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M., saat mengisi kajian PWM DIY sesi ketiga (Dok. Humas UAD)
Muhammadiyah terus berkomitmen dalam mewujudkan kesejahteraan umat melalui penguatan ekonomi berbasis amal usaha. Komitmen itu terlihat dalam sesi ketiga Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1446 H. Pengajian ini berlangsung pada Minggu, 9 Maret 2025, bertempat di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. selaku Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ’Aisyiyah sekaligus Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum (KKAU) UAD turut hadir sebagai pemateri.
Menurut Dr. Utik, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan telah mengembangkan berbagai model dakwah berbasis ekonomi. Tidak hanya mengajarkan tentang fikih, tetapi juga strategi ekonomi agar umat bisa mandiri secara finansial. Dalam upaya ini, Muhammadiyah telah membentuk berbagai komunitas pelaku usaha, seperti Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM), Jaringan Tani Muhammadiyah (JATAM), dan Ikatan Saudagar dan Wirausaha ‘Aisyiyah (ISWARA).
Ia menyoroti peran pemuda dalam dakwah agar tidak hanya berbicara mengenai ibadah dan fikih, tetapi juga cara membangun ekonomi umat. Menurutnya, pemuda harus memiliki tekad kuat untuk mentransfer ilmu dan pengalamannya kepada sesama umat. Hal itu berlaku tidak hanya dalam konteks dakwah, tetapi juga pembangunan ekonomi sebagai salah satu pilar utama Muhammadiyah.
“Umat Islam tidak hanya dituntut untuk beriman kepada Allah, tetapi juga berperan aktif dalam membangun kesejahteraan. Salah satu langkah yang ditempuh adalah mengembangkan amal usaha yang mampu menopang ekonomi umat,” imbuhnya.
Bahkan kini amal usaha Muhammadiyah telah berkembang pesat mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Hal tersebut terbukti dari tiga perguruan tinggi, ratusan sekolah, serta layanan kesehatan yang tersebar di berbagai daerah. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa penguatan pilar ekonomi sangat penting dalam mendukung dakwah Muhammadiyah.
“Kita memiliki jutaan warga persyarikatan, dan ini adalah modal luar biasa untuk mengembangkan ekonomi umat. Dengan kaderisasi yang baik, kita dapat memperluas jangkauan dakwah dan menciptakan lebih banyak amal usaha yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Dr. Utik.
Dengan adanya ekonomi yang kuat, dakwah akan semakin berkualitas serta dapat menjangkau lebih luas. Muhammadiyah telah membuktikan bahwa amal usaha yang dikelola dengan baik dapat menopang keberlangsungan gerakan serta memakmurkan umat. Dengan kaderisasi yang terarah dan pemanfaatan potensi ekonomi yang ada, Muhammadiyah terus berupaya menghadirkan solusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperluas jangkauan dakwah di berbagai bidang. (Septia)