Serial Thailand dan Passion Mengajar Antar Nabila ke Negeri Seribu Pagoda
Hobi atau kecintaan seseorang terhadap sesuatu tak jarang dapat dijadikan sebagai preferensi dalam berkarier. Hal ini dilakukan Nabila Cahya Safitri, alumnus Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2020. Gadis yang kerap disapa Nabila kini menjadi salah satu pengajar di Jannah Wittaya School, Thailand. Berangkat dari hobi menonton serial Thailand, ia tertarik untuk mempelajari bahasa Thailand lebih dalam.
“Menurutku, bahasa Thailand ini unik dan cukup banyak orang yang bilang sulit, jadi aku merasa tertantang untuk mempelajarinya,” ucapnya. Setelah belajar saja dirasa tak cukup, Nabila menginginkan pengalaman untuk terjun langsung ke Thailand.
Selain berbekal kemampuannya berbahasa Thailand, ia juga memiliki minat yang tinggi dalam mengajar. Ia mengaku, pengalaman pertamanya dalam mengajar adalah saat kelas 11 SMA. Saat itu, ia berkesempatan memberikan materi bahasa Inggris dan bahasa Arab kepada adik tingkat di sekolahnya. Saat berkuliah, Nabila juga sempat mengikuti Program Kampus Mengajar 6 di salah satu SMK Kelautan di Bantul.
Baginya, mengajar merupakan kegiatan yang seru. Tidak hanya dirinya yang mengajarkan sesuatu kepada para siswa, tetapi dirinya juga mendapatkan pelajaran penting dari anak didiknya. “Hal yang paling aku suka ketika mengajar adalah ada saja tingkah atau celotehan murid-murid yang bisa membuat tertawa,” ungkap Nabila saat ditanya akan kecintaannya dalam mengajar.
Ia juga merasa bahwa kegiatan mengajar dapat melatih kemampuan public speaking yang dimiliki. “Jujur dulu aku sangat takut berbicara di depan. Namun setelah mulai mengajar, hal itu bukan jadi hal yang menakutkan lagi buat aku,” imbuhnya.
Selain konsisten menekuni apa yang ia suka, Nabila juga telah menargetkan lolos program Alumni Mengajar di Thailand (AMT) sejak menjadi mahasiswa baru. AMT merupakan program kolaborasi UAD dan sekolah-sekolah Islam di Thailand Selatan. Berkat kegigihannya dalam mengejar mimpi, Nabila berhasil lolos dan kini mengajar di Jannah Wittaya School. Baginya, jauh dari keluarga dan negara asal membuatnya berhadapan dengan banyak tantangan seperti homesick, harus beradaptasi dengan budaya baru, serta keluar dari zona nyaman. Di tengah kesibukan mengajarnya, ia mengaku antusias untuk mengeksplorasi budaya Thailand dan berkeinginan melanjutkan studi di Negeri Seribu Pagoda itu.
Di akhir wawancara, Nabila berpesan kepada mahasiswa yang ingin bekerja atau menempuh pendidikan di luar negeri untuk menetapkan tujuan yang jelas dari awal berkuliah, memperbanyak info mengenai tempat yang ingin dituju, memperbanyak usaha, serta mengimbangi dengan doa. (Hani)