UAD Pamerkan Rudal Merapi di Indonesia Defence Expo 2025

Rudal Merapi anti pesawat terbang oleh Cirnov Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mencatatkan pencapaian strategis dalam pengembangan teknologi pertahanan nasional dengan menampilkan Rudal Merapi anti pesawat terbang dalam ajang Indonesia Defence Expo 2025, yang berlangsung pada 11-14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang dalam pidatonya menegaskan bahwa pertahanan adalah salah satu pilar utama kemerdekaan dan kesejahteraan. Ia mengingatkan bahwa bangsa yang mengabaikan pembangunan kekuatan pertahanannya berisiko kehilangan kedaulatannya.
Rudal Merapi anti pesawat terbang dibuat oleh Pusat Riset Center for Integrated Research and Innovation (Cirnov) UAD yang dikembangkan bekerja sama dengan PT Dahana, bagian dari holding industri pertahanan nasional, Defence ID. Produk ini telah melalui proses pengembangan dan uji coba, dan siap untuk dipasarkan sebagai bagian dari kontribusi UAD terhadap kemandirian industri pertahanan berbasis komponen lokal.
Pusat Riset Cirnov UAD pernah dikunjungi oleh Prabowo Subianto saat menjabat sebagai menteri pertahanan. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan UAD dan meninjau rudal anti pesawat terbang buatan Cirnov UAD.
Prof. Hariyadi, M.Sc., Ph.D., peneliti utama Rudal Merapi, menilai keikutsertaan UAD dalam ajang internasional ini sebagai langkah penting. “Ajang ini bukan sekadar pameran alat utama sistem senjata (Alutsista), tetapi panggung unjuk kekuatan dan kolaborasi strategis global. Keterlibatan UAD menunjukkan bahwa institusi pendidikan Muhammadiyah tidak hanya hadir dalam pendidikan dan kesehatan, tetapi juga teknologi tinggi untuk kemaslahatan umat,” tegasnya.
Dengan tampilnya produk teknologi tingkat tinggi UAD di forum ini, menjadikan posisi pencapaian UAD mengungguli perguruan tinggi lain yang tidak sampai ke level ini. Hariyadi berharap, ke depan lebih banyak dosen UAD mengembangkan penelitian-penelitian yang menghasilkan produk sampai tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) level sembilan.
Indonesia Defence Expo 2025 menghadirkan lebih dari 1.180 peserta dari 42 negara dan memuat beragam forum strategis, seperti Asymmetric Warfare Technology, Advancement in Cyber Warfare, hingga sesi-sesi diskusi publik. Pameran ini juga menjadi bagian dari strategi literasi pertahanan nasional dengan membuka akses bagi publik pada hari terakhir, 14 Juni 2025. (Mawar)