UAD Raih Penghargaan UI GreenMetric World University Rankings 2022
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih posisi ke-39 Nasional dari 126 universitas di Indonesia pada UI GreenMetric World University Rankings Tahun 2022, sebuah ajang pemeringkatan berbasis komitmen tinggi terhadap pengelolaan kampus hijau dan kelestarian lingkungan hidup perguruan tinggi. Tak hanya itu, UAD juga menempati peringkat 5 PTN PTS DIY, peringkat 3 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyah (PTMA) secara nasional, dan peringkat 3 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dilansir dari laman resmi greenmetric.ui.ac.id, penilaian UI GreenMetric (UIGM) dilandasi atas 3 pilar, yakni lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial-budaya. Bobot indikator penilaian terdiri atas keadaan dan infrastruktur kampus (15%), energi dan perubahan iklim (21%), pengelolaan sampah (18%), penggunaan air (10%), transportasi (18%), serta pendidikan dan riset (18%).
Koordinator UIGM UAD, Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D. menyampaikan bahwa pencapaian tersebut tak lepas dari upaya seluruh sivitas akademika UAD termasuk rektor dan jajarannya yang berkomitmen tinggi untuk mewujudkan kampus hijau yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai regulasi yang mendorong semua dosen untuk bersama-sama menciptakan ekosistem tersebut. UAD juga terus mengupayakan seluruh elemen untuk berinovasi mengikuti tantangan zaman, beradaptasi terhadap kemajuan teknologi, serta penyelarasan aktivitas kampus dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak terbarukan.
Tak hanya itu, berbagai upaya dilakukan UAD dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan dengan kegiatan-kegiatan yang berdampak besar dan memberikan manfaat luas. UAD terus melakukan beberapa program green campus sebagai bentuk kepedulian dan pembentukan sumber daya manusia yang berbudaya lingkungan secara sistematis dan kontinu.
“Tentu saja usaha ini tidak bisa dilakukan secara instan tetapi bertahap dan terarah. Tahun ini UAD menempati peringkat 39 UIGM, ini lebih baik dari tahun lalu yang menempati peringkat 42. Kami berupaya merefleksikan poin lemah pada tahun sebelumnya, untuk diperbaiki pada tahun-tahun selanjutnya bersama dengan semua sivitas yang terlibat.”
Sementara itu, ia mengaku dalam proses mewujudkan sustainable university tak lepas dari berbagai tantangan yang dihadapi. Salah satunya perilaku yang perlu dibiasakan dengan budaya ramah lingkungan dan keberlanjutan, seperti penggunaan energi listrik yang masih menjadi sumber energi mayoritas serta penggunaan kendaraan bermotor yang masih tinggi.
“Mempertahankan peringkat tidak mudah, tetapi dengan komitmen yang kuat baik dari sisi pendanaan maupun sumber daya manusia, kami yakin usaha yang dilakukan UAD bisa maksimal bahkan meraih peringkat yang lebih baik. Ke depan saya berharap, mewujudkan kampus berkelanjutan bukan hanya soal peringkat saja tetapi lebih jauh adalah untuk kesehatan dan kenyamanan semua sivitas akademika,” imbuhnya. (eka)