KKN-AB UAD Bekali Public Speaking Siswa MTs 4 Buton Selatan
Untuk meningkatkan rasa percaya diri sebagai bekal menjadi seorang dai, KKN Anak Bangsa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Unit 1 Desa Bola mengadakan seminar pelatihan public speaking untuk kelas 9 MTs N 04 Buton Selatan. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 29 Agustus 2022 itu merupakan salah satu program kerja yang diusung oleh Royan Agil Nugroho, salah satu peserta KKN AB yang berasal dari UAD.
Pencetus awal ide pelatihan ini berasal dari takmir masjid Desa Bola saat pelaksanaan seminar program kerja yang dilakukan di kantor Desa Bola. Menurut survei lapangan Tim KKN Anak Bangsa, didapat hasil bahwa pemuda-pemudi terutama kategori pelajar di Desa Bola sangat banyak sehingga dapat menjadi modal besar dalam pengembangan dan kemajuan desa.
Royan pun menyampaikan, “Jumlah mereka yang banyak akan menjadi modal yang bagus. Upaya Tim KKN yakni memberi suntikan dalam hal pengembangan soft skills berupa public speaking. Jadi, kami berpikir perlu adanya upaya edukasi terkait hal ini.”
Pelatihan dihadiri oleh kelas 9A dan 9B yang berjumlah 36 siswa. Kepala Sekolah MTs 04 Buton Selatan sangat mengapresiasi program yang dijalankan itu. Bahkan, Tim KKN Anak Bangsa disambut dengan baik dan difasilitasi banyak hal, salah satunya izin sosialisasi dan peminjaman LCD proyektor yang selama ini sangat sulit ditemukan di Desa Bola.
Dalam penjelasannya, Royan menyampaikan bahwa untuk memulai belajar public speaking harus diawali dengan dua hal, yang pertama niat dan yang kedua adalah percaya diri. Di samping itu, kuncinya adalah praktik, evaluasi, diskusi, dan eksekusi.
Menariknya, selama kegiatan, ada sesi ketika siswa MTs diminta praktik berbicara ke depan secara langsung. Selain untuk melatih mentalitas dalam berbicara di depan umum, siswa juga dilatih mengenai nada dan intonasi yang baik saat berbicara. Para peserta merasa sangat senang dan berterima kasih karena telah mendapatkan wawasan baru serta memunculkan minat belajar terkait public speaking.
“Saya bersyukur bisa berbagi ilmu kepada adik-adik di sini, mereka punya cukup modal untuk berdakwah, hanya mereka masih malu-malu, belum percaya diri. Saya lihat tadi beberapa alasan yang mereka sampaikan rata-rata malu, gugup, bingung, tidak percaya diri, dan paling fatal adalah tidak tahu apa yang mau disampaikan,” tambah Royan.
Menurutnya, gagal mempersiapkan sama dengan mempersiapkan kegagalan, jadi untuk menghindari masalah-masalah tadi, diperlukan persiapan yang matang. Ia mengumpamakan public speaking sama seperti ujian sekolah, jika malamnya tidak belajar, maka saat ujian akan kebingungan.
Di akhir sesi, Royan menyampaikan, “Jika peluru hanya mampu menembak satu kepala, maka dengan bicaralah kamu mampu menembak jutaan kepala.” (eka/roy)