Tauhid Al-Ummah: Menjaga Persatuan Umat
Tabligh Akbar bertema “Tauhid Al-Ummah” membahas tentang cara menjaga persatuan umat. Acara ini digelar di Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan menghadirkan Prof. Madya Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin dari Malaysia dan Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si. sebagai pembicara.
Pada kesempatan itu, terdapat 2 pembahasan inti yaitu mengenai sumber perpecahan umat dan cara menjaga persatuan umat. Perpecahan umat dapat bersumber dari penyakit wahn yang berarti penyakit cinta dunia dan takut akan kematian. Umat Islam yang seperti buih akan hancur apabila terjangkit penyakit wahn dan melupakan petunjuk Allah Swt.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imran ayat 100 yang berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengikuti sebagian dari orang yang diberi kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir setelah beriman”.
Untuk menghindari penyakit wahn dan tetap menjaga persatuan umat Islam, Allah telah memberikan petunjuk dalam Q.S. Ali Imran ayat 101 yang berbunyi “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barang siapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk ke jalan yang lurus”. Begitulah yang dijelaskan Mohd Asri bin Zainul Abidin.
Ia melanjutkan, “Umat Islam adalah satu kesatuan dan tidak terpisahkan sesuai dengan Q.S. Al Anbiya ayat 92 dengan kekuatan utama memiliki akidah yang baik. Selain itu, persatuan umat dapat terbentuk dengan saling bekerja sama menggerakkan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah.”
Sementara Khoiruddin Bashori selaku Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam forum bertajuk “Tauhid Al-Ummah” ini menambahkan bahwa persatuan umat dibangun dan dibentuk mulai dari lingkungan keluarga. Ayah dan ibu dalam keluarga membimbing dan mendidik anak dengan kasih sayang sesuai dengan Q.S. Ar Rum ayat 21. Komunikasi, saling menghormati, saling mempercayai, saling menghargai, dan saling memaafkan merupakan pondasi dari persatuan umat. (sin)