Mahasiswa Harus Tanggap Peluang di Dunia Kerja
KB Bukopin Syariah (KBBS) berkolaborasi dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Career Meet Up dengan tema “With Inspire Leader in KBBS” pada Rabu, 16 Agustus 2023 di Amphitheater Gedung Kedokteran Kampus Utama UAD. Sharing session bertajuk discover your career path ini menghadirkan langsung Koko Tjatur Rachmadi, yang merupakan President Director KB Bukopin Syariah.
Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UAD, dalam sambutannya mengutip kalimat dari Suratno beberapa waktu lalu. Bahwa sebagai seorang mahasiswa, penting untuk memilih 3 di antara pilihan karier masa depan. Entah itu menjadi profesional, saintis, atau wirausahawan. Pilihan tersebut harus sudah dipastikan karena melalui itulah mahasiswa dapat fokus sehingga akhirnya bisa berjalan sesuai rencana. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran bagi salah satu jalan yang mahasiswa tetapkan dari ketiga jalan tersebut.
Hal tersebut disokong oleh pemateri yang dalam pemaparannya membahas secara gamblang mengenai berbagai hal terkait dunia kerja, peluang bagi mahasiswa dan alumni agar bisa berkarier di dunia perbankan, khususnya KB Bukopin syariah. Di awal diskusi, Koko pun mengenalkan sejarah revolusi industri dari awal hingga saat ini. Ia menjelaskan bahwa bankers muncul di era Revolusi Industri 3.0. karena pada saat itu produktivitas meningkat.
Seiring berjalannya diskusi, President Director KBBS tersebut menyampaikan bahwa yang paling penting dalam menyongsong dunia kerja adalah mampu mengidentifikasikan diri. “Tahu siapakah Anda, apa kekuatan Anda, dan apa kelemahan Anda. Setiap orang punya kesempatan yang sama, punya 24 jam yg sama. Tergantung kita memanfaatkannya,” papar Koko.
Koko pun membagikan tips bahwa untuk menemukan jati diri yang sebenarnya, dapat dimulai dengan hal-hal sederhana. Misalnya seperti membuat daftar kekuatan diri, salat, meditasi, membuat jurnal untuk merefleksikan masa lalu dan masa depan, mengidentifikasi core values, berlatih dengan penuh perhatian dan kesadaran, ambil tes kepribadian, memahami apa yang menjadi keyakinan diri sendiri, menerima diri sendiri, serta berdiskusi bersama orang terdekat.
Identifikasi diri menjadi penting karena untuk merealisasikan sesuatu harus ada kemauan dan kemampuan. Sementara itu, kemampuan dibagi 2 yaitu knowledge dan skill. Ia menekankan bahwa di mana pun berada, apa pun profesinya, kemauan atau attitude harus benar-benar dijaga. “Kemauan, knowledge, dan skill harus diasah agar menjadi sukses.”
Ia memaparkan di era saat ini, top skill yang diperlukan profesional, yaitu integritas, kemampuan untuk beradaptasi, analytical thinking and problem solving, komunikasi, keterampilan digital, company awareness, team work, organizational skill, serta innovative thinking. (Eka)