PPKO HMPS Biologi UAD Gelar Pelatihan Anyaman Pelepah Pisang di Desa Sidomulyo
Desa Sidomulyo menyuguhkan pemandangan menakjubkan yang menggabungkan keindahan alam dengan kreativitas manusia. Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh masyarakat Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, mempersembahkan seni anyaman pelepah pisang yang memukau, menciptakan karya anyaman hiasan cermin dan hiasan dapur yang sarat nilai budaya dan estetika.
Seni anyaman telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal di Indonesia. Dalam upaya melestarikan tradisi ini, para penduduk Desa Sidomulyo telah mengembangkan teknik anyaman pelepah pisang menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Dari bahan yang sederhana, mereka menciptakan produk-produk berkelas dan unik yang menggambarkan keindahan alam dan kekayaan budaya mereka.
Oleh karena itu, tim mahasiswa yang tergabung dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi (PPKO) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan Anyaman Pelepah Pisang di Desa Sidomulyo, pada Sabtu, 19 Agustus 2023. Kegiatan dihadiri oleh masyarakat perempuan Pedukuhan Cangkring, Ngajaran, dan Ngireng-Ireng.
Proses pembuatan anyaman pelepah pisang membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan keahlian yang mendalam. Prosesnya meliputi pemilihan bahan, penyusunan pola, pengeringan dan penyisiran, penganyaman, dan pengeringan akhir. Dalam acara tersebut, hasil karya anyaman pelepah pisang menjadi sorotan utama. Cermin anyaman pelepah pisang menjadi sebuah karya yang memikat hati. Dikelilingi oleh anyaman yang indah, cermin ini tidak hanya mencerminkan wajah, tetapi juga mencerminkan keindahan alam dan kreativitas manusia. Selain cermin, hiasan dapur juga dihasilkan melalui proses anyaman pelepah pisang. Mulai dari alas piring, tempat penyimpanan makanan, hingga keranjang buah, semua produk ini dihiasi dengan detail anyaman yang mengagumkan.
Acara ini merupakan manifestasi nyata dari keberhasilan menjaga warisan budaya dan menggabungkannya dengan kreativitas modern. Dengan menggali potensi bahan alam seperti pelepah pisang, masyarakat desa telah menciptakan karya seni yang tidak hanya menghiasi rumah-rumah mereka, tetapi juga mengangkat kekayaan tradisi lokal.
Aldi selaku ketua tim berharap, “Semoga melalui perayaan ini, makin banyak orang dapat menghargai keindahan dan kearifan yang ada dalam anyaman pelepah pisang. Selain itu juga bisa menginspirasi generasi muda untuk meneruskan warisan budaya ini dengan bangga dan penuh semangat.” (hilman/roy)