Dosen Farmasi UAD Sosialisasikan Gangguan Depresi pada Mahasiswa Indonesia di Ankara, Turki
Seiring meningkatnya fenomena bunuh diri yang disebabkan oleh depresi di beberapa wilayah Indonesia akhir–akhir ini, maka sangat penting dibutuhkan pemahaman terhadap gangguan depresi untuk diketahui sebagai upaya pencegahan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Hal inilah yang dilakukan oleh dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang terdiri atas Apt. Yudha Rizky Nuari, M.Sc., dan Dr. Apt. Lalu Muhammad Irham, M.Farm., lewat kunjungannya ke Kota Ankara, Turki dalam rangka melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Internasional.
Kunjungan ini berlangsung pada Jum’at, 20 Oktober 2023 bertempat di Gedung Pertemuan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara dengan mengusung tema “Mengenal Gangguan Depresi” dan bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki. Terdapat kurang lebih 30 peserta hadir yang terdiri dari mahasiswa Indonesia di Turki, pengurus PCIM dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Turki, Komunitas Geilin (diaspora Indonesia yang menikah dengan warga Turki) serta, perwakilan pihak KBRI Ankara.
Sebelum materi disampaikan, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Fitriyani Ridwan selaku perwakilan KBRI Ankara, dilanjut sambutan dari Ketua PCIM Turki, Dhinil Abrar Sulthani, M.Pd.I. Adapun materi yang diberikan yakni tentang “Pharmaceutical Care pada Gangguan Depresi” yang disampaikan oleh Apt. Yudha Rizky Nuari, dan materi kedua disampaikan oleh Dr. Apt. Lalu Muhammad Irham bertajuk “Depresi dari Sudut Pandang Genetik”.
Mengenai program PKM Internasional ini, Yudha menjelaskan sebagai bentuk kerja sama antara Farmasi UAD dengan PCIM Turki yang sudah memasuki tahun kedua. Pada tahun 2023, kegiatan pengabdian dilaksanakan oleh tim Farmasi yang diketuai Dr. Apt. Laela Hayu Nurani, M.Si., dan mendapat pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD.
“Kegiatan pengabdian luring ini merupakan seri terakhir dari total empat seri pengabdian yang sudah dilaksanakan bersama PCIM Turki di tahun ini, di mana tiga seri sebelumnya sudah dilaksanakan secara daring. Targetnya adalah mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Turki dan Diaspora Indonesia di Turki termasuk Komunitas Geilin, yaitu diaspora Indonesia yang menikah dengan warga Negara Turki,” ujar Yudha.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Dhinil Abrar merasa senang melihat para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan dari materi yang disampaikan. Menurutnya, tema yang diusung sangat relevan dengan kondisi lingkungan yang jauh berbeda dengan budaya Indonesia.
“Bagi anggota PCIM yang didominasi mahasiswa dan sebagian diaspora yang tinggal di Turki, hidup di lingkungan internasional dengan budaya yang berbeda menuntut agar dapat kuat secara mental. Semoga kegiatan PKM ini bermanfaat bagi seluruh peserta yang hadir,” terang Dhinil Abrar.
Lebih lanjut, Yudha menuturkan bahwa, “Kegiatan pengabdian ini menjadi wujud implementasi kerja sama internasional sekaligus wadah untuk bertukar wawasan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan bagi masing-masing pihak. Semoga kerja sama serupa dapat terus terjalin dalam beberapa waktu ke depan,” tutupnya. (Doc)