Tim PKM-RE UAD Bawa Pulang Emas di Pimnas ke-36 dengan Inovasi Ekstrak Tanaman Songgolangit
Pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, pada 27–30 November 2023, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil mencatat prestasi gemilang dengan meraih medali emas. Mereka merupakan inisiasi dari Program Studi (Prodi) Biologi yang diberi nama Tim Songgolangit.
Tim Songgolangit dibimbing oleh Haris Setiawan, S.Pd., M.Sc. dan diketuai oleh Aulia Syafadilla Azali dengan anggota Intan Faya Nurazizah, Diah Kartika Wardani, dan Annissa’ Nurrohiim. Mereka mengangkat judul “Studi In Vivo Potensi Flavonoid Ekstrak Songgolangit (Tridaxprocumbens L) sebagai Bentuk Protektif Radikal Bebas pada Saluran Pernapasan Perokok Aktif”. Berkaitan dengan hal tersebut, UAD dengan bangga menggelar jumpa pers yang berlangsung pada Selasa, 5 Desember 2023 bertempat di Ruang Kaca Sayap Barat Lantai 10 Kampus IV UAD.
Pimnas merupakan kompetisi tahunan tingkat nasional besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini mempertemukan para mahasiswa untuk menampilkan hasil penelitian mereka dalam berbagai bidang ilmu.
Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD menjelaskan bahwa PKM menjadi sebuah program yang prosesnya memakan waktu cukup panjang hingga sampai di Pimnas. Dari total 44 tim UAD yang berhasil didanai, ia menyebutkan bahwa ada 4 tim yang berhasil melaju ke Pimnas. Salah satu tim yang berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam Pimnas ke-36 ini adalah Tim PKM-RE dari UAD, yang tak lain adalah Tim Songgolangit.
Menurut Gatot, PKM-RE merupakan salah satu PKM yang kerap didominasi oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Adapun dengan prestasi ini, UAD berhasil menempati posisi sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) peringkat pertama nasional dan menempati posisi ke-9 dari seluruh perguruan tinggi yang turut serta dalam Pimnas ke-36. “Perlu saya sampaikan juga peringkat pertama sampai peringkat 8 itu semuanya adalah Perguruan Tinggi Negeri, baru kita peringkat 9 UAD, di bawahnya negeri dan beberapa Perguruan Tinggi Swasta. Dari posisi ke-9 itu menempatkan UAD pada posisi peringkat 1 Perguruan Tinggi Swasta yang masuk pada ranking di Pimnas,” jelasnya.
Haris Setiawan selaku dosen pembimbing menjelaskan latar belakang terciptanya penelitian tersebut yang berkaitan dengan tingginya jumlah perokok di Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, perhatian Tim Songgolangit terhadap tanaman songgolangit yang kerap hanya dijadikan pakan ternak dan tak bernilai ekonomis, ternyata mereka menemukan fakta bahwa tanaman ini kaya akan antioksidan berupa flavonoid. Hal inilah yang menjadi cikal bakal pengembangan tanaman songgolangit sebagai ekstrak yang dapat digunakan untuk memperbaiki paru-paru dan pankreas bagi perokok aktif. “Ide ini sebenarnya berasal dari kolaborasi antara saya dengan mahasiswa, yakni riset saya sebelumnya adalah terkait dengan polutan dari asap rokok,” paparnya.
Perjalanan Tim Songgolangit menuju medali emas tidaklah mudah. Mereka harus melewati berbagai tahapan seleksi, presentasi, dan uji coba penelitian di hadapan dewan juri yang ahli di bidangnya. Penelitian tersebut menggunakan tikus wistar yang diamati organ paru-paru, trakea, kadar Superoxide dismutase (SOD) dan peroksidasi lipid (malondialdehid/MDA).
“Saat melakukan riset, kami menggunakan berbagai macam parameter, termasuk enzim terkait antioksidan atau enzim-enzim yang berkaitan dengan stress-oksidatif. Kemudian kami cek juga berdasarkan struktur jaringan. Kami lihat jaringan mikroskopis dari jaringan paru-paru dan tenggorokan (trakea),” tutur Haris.
Manfaat penelitian ini selanjutnya dapat menghasilkan formulasi baru dari tanaman songgolangit yang mampu menangkal radikal bebas karena mempunyai efektivitas antioksidan. Lebih lanjut, hasil penelitian memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama dalam hal pengembangan obat-obatan herbal yang lebih aman dan alami. Selain itu, temuan ini turut menjadi sumbangan berharga dalam literatur ilmiah, membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut di bidang farmakologi dan botani.
Keberhasilan tersebut mencerminkan dedikasi, kerja keras, dan kualitas penelitian yang luar biasa dari Tim PKM-RE UAD. Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas., M.T. mengapresiasi kerja keras para mahasiswanya yang mampu meraih medali emas di Pimnas ke-36. “Ini bukan merupakan pencapaian yang by accident (kebetulan), bukan afirmatif. Ini capaian berdasarkan keunggulan kami. Ini hasil perjuangan tinggi dan daya juang. Militansi yang tinggi,” jelasnya.
Menurut Prof. Muchlas, pencapaian ini tentunya dapat diraih berkat pembinaan sistematis yang telah ditempuh UAD, salah satunya adalah pembinaan dari PKM Center UAD. Sebagai tindak lanjut ke depan, pihak UAD telah menyusun langkah kolaborasi penelitian antar prodi dan pengembangan atau produksi massal dari hasil penelitian Tim Songgolangit.
Turut hadir dalam acara ini, Dr. Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD, Dr. rer. nat. Endang Darmawan, M.Si., Apt. selaku Pembina PKM Center UAD, serta rekan-rekan media. (Lid)