Mahasiswa Ilkom UAD Gelar Pelatihan Media Sosial dan Leadership Lewat WIBU
IMPACT atau kepanjangan dari Inspirator Muda Pembentuk Aksi dan Ciptakan Tujuan, merupakan tim konsultan public relations yang terdiri atas mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). IMPACT melangsungkan kegiatan Waktu Indonesia Berbagi Ilmu (WIBU) yang dihadiri oleh 14 anggota komunitas Remaja Geblek Bersastra (Regas). Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 10 Desember 2023 pukul 10.00 hingga pukul 15.30 WIB di Buron’s Coffee and Kitchen, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Adapun latar belakang kegiatan ini dipengaruhi oleh masifnya penggunaan media sosial di kalangan generasi muda yang menyebabkan ketertarikan mereka terhadap sastra justru melemah. Regas sendiri sebagai komunitas pegiat sastra Indonesia maupun sastra Jawa memiliki potensi besar dalam melestarikan sastra. Apalagi saat ini sastra Jawa sendiri mulai tergerus oleh zaman dan eksistensinya mulai redup di kalangan masyarakat.
Regas merupakan komunitas yang luar biasa, tetapi di sisi lain terdapat hambatan yang dihadapi oleh komunitas tersebut yang berkaitan dengan kurangnya sumber daya manusia yang mampu mengelola media sosial. Hal ini kemudian berdampak pada terhambatnya eksistensi komunitas di dunia maya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, IMPACT menginisiasi program WIBU yang lahir sebagai respons untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola media sosial komunitas Regas. Lalu, dikemas pula dengan pembekalan kepemimpinan untuk meningkatkan komitmen, komunikasi, dan kolaborasi dalam berkomunitas.
Program WIBU kali ini mengangkat tema “Generasi Muda Berdaya Melalui Sosial Media dan Kepemimpinan di Era Society 5.0”. Acara tersebut memberikan pembekalan terkait kepemimpinan di Era Society 5.0 dan memberikan wadah untuk memahami peran penting media sosial dalam membangun identitas komunitas yang positif. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidangnya. Pertama, Azmi Fathurahman selaku Director Program BUMI SCHOLAR, sebuah NGO (Non-Government Organization) yang cukup eksis di Indonesia. Kedua, Roihan Muhammad, seorang content creator edukasi bahasa Inggris di platform TikTok dan Instagram dengan jumlah pengikut hampir 500 ribu.
Tak hanya sekadar materi, anggota Regas juga diberikan pelatihan secara langsung oleh fasilitator terampil di bidang media sosial yang sudah memiliki pengalaman selama dua tahun. Fasilitator tersebut yakni Nur Asfia, seorang social media specialist BSI UAD, serta Norma Semesta, social media specialist di MMTC Radio.
Tri Wahyuni, Ketua Komunitas Regas, menyampaikan rasa terima kasih yang besar atas keberlangsungan acara ini. “Kami sangat bangga bahwa Regas telah dipilih oleh tim IMPACT. Ini adalah sebuah kesempatan belajar yang berharga bagi kami. Melalui refleksi atas kendala kami terkait perkembangan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia, kegiatan yang dilakukan oleh tim IMPACT benar-benar memberikan solusi atas keresahan dan hambatan tersebut,” ujarnya.
“Kami merasa nyaman belajar bersama dengan suasana santai, dan materi yang disampaikan mudah dipahami. Yang lebih penting lagi, kami dapat mempraktikkan secara langsung apa yang telah kami pelajari. Harapannya, pengetahuan yang kami peroleh dari kegiatan ini dapat kami implementasikan untuk meningkatkan kualitas dari komunitas Regas itu sendiri,” tambah Tri Wahyuni.
Peningkatan pengetahuan peserta menjadi salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan oleh tim IMPACT dalam kegiatan WIBU. IMPACT dapat memastikan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan di antara peserta. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan sebesar 80% antara hasil pre-test dan post-test yang mencerminkan efektivitas program dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta.
Asfia selaku project manajer menyebutkan, “Regas memiliki potensi untuk menambah cakupan menjadi nasional bahkan global melalui platform media sosial. Selain itu, seperti yang kita tahu membangun komunitas gampang-gampang sulit, apalagi terkait kendala komitmen anggota.”
Hal inilah yang menjadi dasar bagi IMPACT untuk melahirkan program WIBU demi menjawab permasalahan Regas dengan memberikan pembekalan kepemimpinan dan pelatihan media sosial
“Terkait IMPACT, sesuai dengan namanya, saya berharap IMPACT dapat terus berlanjut tidak hanya sebatas satu aksi belaka. Saya berharap IMPACT dapat tumbuh, berkarya, berkolaborasi, dan menjadi konsultan PR dengan lebih banyak pihak setelah ini di Jogja, serta mendapat dukungan dari pihak kampus,” sambung Asfia.
Kegiatan WIBU juga menjalin kemitraan dengan beberapa mitra media seperti Joglo Jogja, Suara Pemuda Jogja, TV UAD, Ramada FM, MMTC TV, dan MMTC Radio, serta bermitra dengan Apotek Maya Farma, Pisang Kampus, dan Vookuz Digital Print yang berperan penting mendukung pada aspek material dan penyebaran informasi terkait kegiatan tersebut. (Lid)