Ember Tumpuk untuk Olah Sampah Organik
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 89 Unit IV.A.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan program edukasi yang bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan ember tumpuk dalam mengurangi sampah organik. Kegiatan ini berlangsung di RW 06 Ngampilan, Yogyakarta, dengan partisipasi ibu-ibu PKK sebagai target utama.
Ketua Unit, Bimo Nugroho, dengan antusias menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara efektif mengelola sampah organik. Metode yang dipromosikan adalah menggunakan ember tumpuk yang diisi dengan larva. Larva tersebut, sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Ketua KKN, Kholid, akan mengkonsumsi limbah organik seperti sisa makanan, sayuran, buah, dan tulang ayam. Dengan demikian, sampah organik rumah tangga dapat diubah menjadi pupuk yang bernilai tambah.
“Hanya dengan menggunakan limbah organik seperti sisa makanan, sayuran, buah, dan tulang ayam, kita masukkan ke dalam ember yang berisi larva, dan nantinya sisa makanan ini akan dimakan oleh larva,” ujarnya.
Proses dekomposisi sampah dalam ember tumpuk diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 14 sampai 20 hari. Setelah itu, cairan hasil dekomposisi tersebut dapat diambil dan digunakan sebagai pupuk cair untuk menyuburkan tanaman. Program edukasi ini mendapatkan respons positif dari ibu-ibu PKK, termasuk Ketua RW 06, Wagiman, yang mengakui nilai positif dari upaya tersebut.
Baik Bimo maupun Kholid berharap melalui program edukasi ini, warga RW 06 Ngampilan dapat lebih mudah mengelola sampah organik dan anorganik di lingkungan mereka. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, diharapkan masyarakat dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Selain itu, penggunaan ember tumpuk dengan larva dapat juga menjadi alternatif yang berkelanjutan dalam mengatasi masalah sampah organik di tingkat rumah tangga. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat secara langsung kepada warga RW 06 Ngampilan, tetapi dapat pula menjadi contoh yang menginspirasi masyarakat sekitar untuk menerapkan praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. (dian/ek)